Lingkar.co – Warga desa Banjarejo, Dukuh Siberi, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal mengeluhkan pembangunan talud bantuan Pemprov Jateng tahun anggaran 2021.
Pasalnya, pembangunan talud sampai sekarang belum selesai. Bahkan, yang lebih mengerikan, tidak sesuai dengan spek yang ada dalam gambar. Dalam gambar, pondasi dasar sedalam 50 cm dengan ketinggian talud 2 meter.
Pantauan di lokasi, adukan semen untuk memasang batu terkesan kurang semen. Sehingga, banyak yang sudah mengelupas, dan tinggi talud kurang dari 2 meter. Bahkan dalam perhitungan yang akan ditahud sepanjang 150 meter, namun yang terlaksana sekitar 100 meter.
Proyek pembangunan talud dari banprov tahun 2021 yang sampai sekarang belum selesai tersebut, merupakan talud untuk jalan sebelah timur perumahan Siberi, mulai dari RT 01 hingga RT 04.
Menurut salah satu warga dukuh Siberi, Turiban mengatakan, pembuatan talud ini merupakan usaha warga mengajukan bantuan kepada Pemprov Jawa Tengah pada tahun 2021.
“Pembangunan talud ini tidak sesuai dengan spek,” kata Turiban kepada Lingkar.co, Jum’at (24/2/2023).
Warga dalam proposal mengajukan panjang pembuatan talud sepanjang 200 meter dengan anggaran Rp.200 juta. Proposal diajukan atas sepengetahuan kepala desa.
Setelah melalui proses verifikasi, warga hanya dapat bantuan anggaran Rp.150 juta dengan panjang talud 150 meter. Namun, uang tersebut diterima kepala desa dan dilaksanakan sendiri, tanpa melibatkan warga desa warga.
Lebih ironisnya, tidak ada koordinasi dengan warga. Bahkan kadus Siberi pun tidak dilibatkan, pengawas pekerjaan diawasi oleh kadus lain.
“Apalagi warga yang mengajukan permohonan bantuan juga tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan pembangunan talud. Warga minta kepala desa lebih transparan dalan pelaksanaan pembangunan talud” tandasnya.
Ketua RW 03 Dusun Siberi, Surati menilai. bangunan yang dilaksanakan terkesan asal-asalan dan tidak sesuai dengan spek.
Sehingga, warga sangat kecewa, apalagi kepala desa yang memegang anggaran bantuan tidak transparan pada warganya.
“Ini dalam proposal itu panjangnya 150 meter, namun yang dikerjakan ini kira kira hanya 100 meter. Bahkan anggaranya ada Rp.150 juta, pekerjaanya tidak sesuai gambar,” katanya.
Oleh karena itu, warga meminta pemerintah setempat segera melakukan audit dan memanggil Kepala Desa Banjarejo.
“Harusnya pondasi kedalaman 50 cm dan tinggi talud 2 meter, namun faktanya tidak sesuai. Mohon pemerintah terkait bisa mengaudit pekerjaan kalau memanag tidak sesuai mohon di gempur diganti yang sesuai spek,” pintanya.
Senada, Kepala Dusun Siberi, Saroso ketika dimintai keterangan mengaku, pihaknya tidak pernah dilibatkan semua pekerjaan yang berasal dari bantuan, baik dari provinsi maupun bantuan dana desa
Bahkan, tidak pernah dilibatkan sejak dalam perencanaan pembangunan. Sehingga, dia tidak tahu, sebab semua yang melaksanakan kepala desa.
“Dalam pekerjaan ini, saya tidak dilibatkan oleh kepala desa sehingga saya tidak tahu, baik ukuran maupun anggaran, termasuk dana dusun, itu yang mengerjakan semua kepala desa, warga dan saya tidak pernah dilibatkan,” bebernya.
Saroso pun mengaku dalam pelaksanaan pembangunan talud yang mengawasi malah kadus dari desa sebelah.
Karena ia merasa tidak dipakai oleh kadesnya, Saroso memilih diam saja, sudah melakukan usul pada kades, namun juga tidak ditanggapi.
Warga berharap Pemprov Jateng dan Pemkab Kendal bisa melakukan audit atas pekerjaan tersebut. Sehingga warga juga tahu anggaran berapa, bahkan kalau butuh bantuan, warga juga siap membantu. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps