Pembukaan Porwakos Kurang Meriah, Wali Kota Semarang Koreksi Dispora

Lingkar.co – Pembukaan Pekan Olahraga Warga Kota Semarang (Porwakos) yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang kurang meriah. Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memberikan koreksi kepada jajaran Dispora agar pelaksaan kegiatan selanjutnya bisa terlaksana lebih baik.

Menurutnya, Porwakos di Gedung Olahraga (GOR) Tri Lomba Juang (TLJ) kurang meriah dibanding Porwakos sebelumnya di GOR Manunggal Jati.

Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita, pun mengingatkan, tujuan memindahkan kegiatan ke TLJ dengan harapan, selain bisa mengoptimalkan, juga warga bisa semakin banyak yang hadir.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Ini menjadi koreksi Dispora untuk lebih meriah di tahun mendatang. Contohnya Kecamatan Gajah Mungkur dengan jumlah 63.000 penduduk, yang hadir cuman 50 orang,” sebutnya, Kamis (9/3/2023).

Walikota mengungkapkan hal itu saat pembukaan yang dihadiri oleh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan perwakilan 16 Kecamatan dalam memperingati Hari Jadi Kota Semarang ke 476.

Pada kesempatan itu, Walikota berharap Porwakos bisa membentuk kekompakan warga Kota Semarang.

Png-20230831-120408-0000

“Diharapkan dari sini ada kekompakan dari warga Semarang,” tuturnya.

Selain itu, ia juga berpesan agar masyarakat mengubah pola hidup dengan menerapkan pola hidup sehat. Ita juga melakukan sosialisasi Senam Indonesia Cinta Tanah Air (SICITA).

“Senam SICITA ini menggerakkan seluruh badan dan diiringi lagu Nasional maupun daerah, ini bisa untuk mengenalkan kepada masyarakat,” jelas Wali Kota Semarang tersebut.

Selain itu, lanjutnya, SICITA dapat diikuti banyak peserta dari masing-masing Kecamatan sehingga masyarakat dapat menjadi agen perubahan.

“Bukan hanya 10-20 orang, namanya senam itu bisa 50 orang, sehingga bisa menggerakkan, menyemangati, menjadi agen perubahan dari peserta, dan diturunkan ke warga masyarakat Kota Semarang,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Walikota juga mengapresiasi adanya anak-anak yang masuk sebagai peserta dalam salah satu cabang olahraga (Cabor).

“Tadi ada anak SD yang ikut salah satu cabor, itu yang saya harapkan dari acara ini,” ungkapnya.

Terakhir, Ita berpesan, agar dalam kegiatan-kegiatan yang lain, dapat mengubah pemikiran untuk menggerakkan dan memaknai kegiatan itu, sehingga dapat berlangsung dengan tepat sasaran dan menjadi program sesuai judulnya. (*)

Penulis: Alan Henry
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *