Pemkab Pati Gelontorkan Rp105 Miliar untuk Dukung Vaksinasi

JELASKAN: Turi Atmoko, Kepala BPKAD Kabupaten Pati saat dimintai. (MIFTAHUSSALAM/LINGKAR.CO)
JELASKAN: Turi Atmoko, Kepala BPKAD Kabupaten Pati saat dimintai. (MIFTAHUSSALAM/LINGKAR.CO)

PATI, Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten Pati gelontorkan sebanyak Rp 105 miliar dan anggaran belanja tidak terduga (BTT) sejumlah Rp 12 miliar, untuk dukung vaksinasi.

Kepala BPKAD Kabupaten Pati, Turi Atmoko, membenarkan jumlah besaran anggaran yang nantinya untuk mendudkung proses vaksinasi. Ia mengungkapkan, untuk program penanganan vaksinasi sekitar Rp 105 miliar. Sedangkan BTT Rp 21 miliar.

Pada 2020 anggaran tak terduga Rp 71 miliar hanya terealisasi Rp 49 miliar. Sedangkan tahun ini anggaran hanya Rp 12 miliar dan sudah terealisasi Rp 6 miliar.

Baca juga:
TPP PNS Karanganyar Capai Rp 166 M

Tidak maksimalnya penyerapan ini timbul karena sejumlah program dari dinas belum terselesaikan di tahun 2020. Alhasil anggaran belum bisa turun.

“Itu yang utama adalah kesehatan. Ternyata dari rencana penggunaan tersebut ada yang belum bisa terbayar, karena belum selesainya pelaksanaan realisasi fisiknya,” tuturnya.

Refocusing Tahun 2020 dengan 2021 Berbeda

Ia pun menambahkan bahwa dalam penempatan anggaran dari refocusing pada tahun 2020 dan 2021 itu berbeda.

Pada tahun 2020 hasil refocusing penempatannya pada belanja tak terduga. Kemudian jika OPD membutuhkan anggaran tersebut bisa mengajukan ke BPKAD.

Sejumlah OPD yang menggunakan anggaran dana tak terduga pada tahun 2020 di Kabupaten Pati adalah Dinas kesehatan, BPBD, Satpol PP, Dinsos P3A dan KB, Dinkop UMKM, DLH, Disdagperin, Dislautkan, Sekda, Dispermasdes, Polres Pati, Disdikbud.

Baca juga:
Pastikan Stok Pangan Aman jelang Ramadan

Selain itu semua kecamatan di Kabupaten Pati pada tahun 2020 beberapa programnya juga menggunakan dana tak terduga.

Tahun 2021 berbeda. Hasil recofusing dari pengurangan anggaran OPD-OPD itu ditempatkan pada program kegiatan yang sudah ada menunya.

“Yaitu untuk program mendukung vaksinasi, sehingga program itu yang punya adalah dinas kesehatan. Itu kisarannya Rp 105 milliar,” ungkap Turi.

Baca juga:
Hindari Tabrakan, Sebuah Truk Tronton Terguling di Jalan Penawangan-Purwodadi

Mudah-mudahan anggaran tersebut tidak habis semua. Meskipun refocusing anggaran ditempatkan pada program pendukung vaksinasi.

Namun pihaknya pada tahun 2021 tetap menganggarkan dana tak terduga sebesar Rp 12 miliar. Sejauh ini baru terealisasi sebesar Rp 6 miliar, untuk dukung vaksinasi. (lam/luh)