Lingkar.co – Satu tahun terakhir, pembangunan di Kota Semarang dinilai tumbuh pesat, di antaranya dibangunnya beberapa pusat perbelanjaan atau mal baru yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan pembangunan pesat yang terjadi di Kota Atlat ini tidak terlepas dari banyaknya investor yang masuk. Hal ini karena kemudahan perizinan dan support yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang.
Pembangunan yang dilakukan, katanya, tidak hanya berpusat di tengah kota saja, namun justru mulai membuka simpul ekonomi baru yang ada di wilayah pinggiran Kota Semarang, misalnya di Kecamatan Semarang Barat dan Mijen.
“Kota Semarang kini menjadi daya tarik bagi investor untuk mengembangkan bisnisnya. Tidak hanya di wilayah pusat kota saja, namun beberapa titik di wilayah lainnya juga. Sehingga, nantinya terbentuk klaster-klaster atau kawasan pusat ekonomi baru dan pariwisata. Seperti di wilayah Utara, akan ada wilayah baru Pearl of Java (POJ) City, yakni kawasan kota mandiri. Lokasinya yang berada di pesisir pantai Semarang tersebut dilengkapi fasilitas di antaranya berupa kampus, restoran dengan view pantai, pertokoan dan sarana olahraga serta hunian. Sehingga nantinya dibuat sebagai kawasan ekonomi dan pariwisata,” papar Wali Kota Semarang, baru-baru ini.
Selain adanya kawasan POJ City, kemudian adanya pelabuhan, stasiun dan bandara, serta akses flyover Madukoro sekaligus menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan saat masuk Kota Semarang.
Sedangkan di wilayah Barat, dibuat klaster atau kawasan industri. Karena terdapat banyak pabrik seperti Kawasan Industri Gatot Subroto, Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Avarna, dan sebagainya.
Selanjutnya di Semarang bagian Selatan, kata Mbak Ita, selain tumbuh simpul ekonomi baru, juga ditambah pusat edukasi. Dengan adanya perguruan tinggi seperti Universitas Diponegoro, dan politeknik Negeri Semarang.
“Tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan berdampak untuk pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Dijelaskannya, juga akan dibangun kawasan Pakuwon, yakni berupa mal, hotel dan apartemen di wilayah Gombel, Kecamatan Banyumanik. Dan informasinya juga akan dibangun sport centre yang berlokasi di eks-Lapangan Golf Sedangmulyo, Kecamatan Tembalang. Meski saat ini masih dalam masa perencanaan.
“Diharapkan dengan tumbuhnya pusat ekonomi baru di wilayah pinggiran, akan menciptakan pemerataan dalam proses pembangunan di Kota Semarang. Tentunya kami berharap akan memberikan dampak positif bagi warga sekitar,” paparnya.
Salah satu warga Semarang Utara, Yanti mengatakan, dengan adanya pembangunan berbagai fasilitas dan tempat keramaian baru di wilayah pinggiran ini, akan makin memudahkan masyarakat untuk mengakses banyak hal. Sehingga tidak harus ke kota, yang lokasinya cukup jauh bagi masyarakat pinggiran, seperti masyarakat di Kecamatan Semarang Utara.
Dia berharap, dengan banyaknya pusat ekonomi baru ini, akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnya.
“Misalnya untuk kebutuhan tenaga kerja dan karyawan, sebisa mungkin bisa menyerap warga sekitar. Jadi pembangunannya bisa dirasakan oleh masyarakat yang ada di lingkungan kawasan atau klaster yang dibangun tersebut,” pungkasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps