Pemkot Semarang Gunakan Sistem Mata Si Intel untuk Pengisian Jabatan Kosong

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti memberikan selamat kepada pejabat yang telah dilantik. (dok Alan Henry)
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti memberikan selamat kepada pejabat yang telah dilantik. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai menerapkan sistem Manajemen Talenta Berbasis Aktivitas Intelijen atau Mata Si Intel dalam proses pengisian jabatan, baik di level pimpinan tinggi pratama, administrator, maupun pengawas.

Langkah ini menjadi tonggak baru reformasi birokrasi di Kota Semarang yang menekankan prinsip meritokrasi, integritas, dan inovasi pelayanan publik.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyampaikan bahwa penerapan sistem baru ini diharapkan mampu melahirkan pejabat yang profesional, berani berinovasi, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.

“Kita ini menuju kota perdagangan dan jasa. Tidak semua persoalan bisa diselesaikan dengan administratif dan APBD. Maka pejabat harus berinovasi, menjaga integritas, dan fokus pada pelayanan masyarakat,” tegas Agustina usai menghadiri acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, di Gedung Moch Ichsan, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, sistem ini juga akan melibatkan kalangan akademisi dan pakar manajemen SDM untuk memberikan pandangan obyektif dalam proses seleksi pejabat.

“Kita ingin memperkaya proses seleksi, tidak hanya dari sisi internal birokrasi, tapi juga ada perspektif akademik. Harapannya, jabatan yang terisi betul-betul sesuai kebutuhan lapangan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Joko Hartono, menjelaskan bahwa sistem Mata Si Intel telah mendapatkan izin resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia.

“Kota Semarang menjadi daerah yang mendapat izin langsung dari BKN untuk menerapkan sistem manajemen talenta berbasis aktivitas intelijen. Ini bentuk apresiasi pemerintah pusat atas inovasi kita,” kata Joko.

Ia menambahkan, sistem ini akan digunakan untuk pengisian jabatan di semua level, termasuk untuk lurah, kepala bidang, dan kepala seksi yang posisinya kosong karena pensiun atau mutasi.

“Regenerasi itu pasti. Setiap bulan ada yang pensiun, dan itu harus segera diisi agar pelayanan tidak terhenti,” jelasnya.

Joko menyebutkan, saat ini terdapat delapan jabatan eselon II yang tengah kosong, di antaranya, Dishub, Disdik, Bapenda, Kominfo, Dinsos, Diaperkim, RSWN dan dalam waktu dekat, Dinas Perindustrian yang kepala dinasnya akan pensiun per 1 November mendatang.

“Kami berharap proses pengisian berjalan cepat dan transparan, dengan tetap menjunjung asas profesionalitas dan kinerja,” pungkasnya.

Dengan penerapan Mata Si Intel, Pemkot Semarang berharap mampu memperkuat sistem merit ASN sekaligus menjadi contoh inovasi tata kelola SDM di tingkat daerah. (Adv)