Berita  

Pemkot Semarang Lakukan Percepatan Penanganan Stunting dengan Menggandeng Stakeholder

Walikota Semarang Heveraita Gunaryanti Rahayu/Foto: Alan Henry
Walikota Semarang Heveraita Gunaryanti Rahayu/Foto: Alan Henry

Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang lakukan percepatan dalam penanganan stunting usai menerima penghargaan di Jakarta belum lama ini.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, dalam penganangan stunting perlu kontribusi dari seluruh pihak, sehingga pihaknya memberikan arahan kepada skateholder lewat kegiatan Rembug Stunting.

“Teman-teman harus saling melengkapi, harus dipahamkan lagi (tentang penanganan stunting). Mungkin kan ini banyak pengampu-pengampu baru, lurah-lurah baru, sehingga mumpung belum terlambat harapannya harus ada evaluasi,” pungkas Ita di Balaikota, Selasa (18/7/2023).

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

Ita menjelaskan, pada awal tahun penurunan stunting cukup besar, tetapi di pertengahan tahun penurunan stunting tidak sebanyak tahun sebelumnya.

“Mungkin teman-teman ini agak terbuai dengan penurunan angka stunting di awal tahun yang besar. Tapi makin ke sini angkanya tetap turun tapi kok tidak signifikan lagi. Ini perlu kita telusuri,” ujarnya.

Menurut Ita, agar optimal penanganan stunting tidak hanya menyasar pada anak saja tetapi juga ibu hamil dan remaja calon pengantin. Karena ibu hamil dan remaja putri yang tidak cukup gizi berpotensi menghasilkan keturunan stunting.

Png-20230831-120408-0000

“Ibu hamil anemia, kemudian kita intervensi. Kalau berat 5 bulan kalau ringan 2 bulan. 2 bulan sebenarnya ini kan ringan. Ada orang 800 anemia harusnya tidak susah dibanding penduduk 1,7 jiwa. Kenapa turunnya ini tidak signifikan? Ini kan warning,” beber Mbak Ita sapaan akarabnya.

Pihaknya juga menghimbau jajarannya agar memiliki data stunting per-kelurahan sehingga penanganan yang dilakukan dapat lebih cepat dan terarah. Karena saat ini, data stunting baru tersedia per-Puskesmas.

“Padahal Puskesmas itu kan memegang beberapa kelurahan juga. Ini kalau didiamkan lama-lama banyak lagi (stuntingnya). Namanya rembugan ya harus menguasai. Makanya saya harapkan semua bisa dipahamkan dan melepas ego sektoral,” imbuh Mbak Ita.

Penulis : Alan Henry

Editor : Kharen Puja Risma

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *