Pemkot Semarang Tunda Sejumlah Agenda Event, Termasuk Festival Kota Lama

Suasana halaman Balaikota Semarang. (dok Alan Henry)
Suasana halaman Balaikota Semarang. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Sejumlah agenda penting Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dipastikan mengalami penundaan pasca kerusuhan yang terjadi di Mapolda Jateng dan Kantor Gubernur Jawa Tengah pekan lalu. Penundaan ini dilakukan hingga kondisi keamanan benar-benar dinyatakan kondusif.

Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Budi Prakosa, menegaskan bahwa banyak kegiatan terpaksa diundur demi pertimbangan keamanan masyarakat. Meski tidak merinci secara detail, ia menyebut salah satunya adalah Festival Kota Lama serta sejumlah event lain yang masuk kalender pariwisata Kota Semarang.

“Betul ada penundaan event, sampai saat kondisi benar-benar terkendali nanti jadwalnya disesuaikan lagi,” katanya, Rabu (3/9/2025).

Berdasarkan informasi dari akun Instagram Disbudpar Kota Semarang, Festival Kota Lama yang semula dijadwalkan dibuka Kamis (4/9), akhirnya diundur menjadi Sabtu (6/9). Sementara agenda lain akan digelar kembali pada pertengahan atau akhir September 2025, menyesuaikan situasi lapangan.

Budi menambahkan, langkah ini diambil demi kenyamanan seluruh pihak. Ia menilai, meski kondisi di Semarang mulai berangsur landai, antisipasi tetap perlu dilakukan agar tidak menimbulkan potensi kerawanan baru.

“Ya demi keamanan, kalau jumlahnya (agenda yang ditunda, red) cukup banyak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa pemerintah daerah juga telah mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa (2/9) petang. Dalam rakor tersebut, daerah diminta menjaga stabilitas keamanan di wilayah masing-masing sambil menyesuaikan langkah dengan perkembangan kondisi.

“Arahannya diminta menjaga keamanan, kita juga menunggu situasi sebagai langkah antisipasi. Kalau dilihat, ini sudah mulai landai,” pungkasnya.

Dengan adanya penundaan ini, Pemkot Semarang menegaskan komitmennya untuk menempatkan aspek keamanan sebagai prioritas utama sebelum melanjutkan kembali berbagai agenda pariwisata dan kegiatan publik di kota. (Adv)