Berita  

Pemprov Jateng Salurkan Bisyaroh Bagi 2020 Santri Penghafal Al Quran

Foto : Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Serahkan Bisyaroh pada Santri (istimewa)

Lingkar.co – Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, mengatakan bahwasanya salah satu program yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, selama hampir lima tahun terakhir adalah program bisyaroh bagi santri penghafal Al Quran 30 juz yang berada di pondok-pondok pesantren.

“Program ini sudah dicanangkan sejak awal saya menjabat wagub mendampingi Mas Ganjar. Program ini bukan hanya untuk muslim saja, melainkan juga bagi penganut agama lainnya. meskipun saat ini, yang paling banyak menerima manfaat adalah dari (pondok) pesantren,” ucap, Taj Yasin saat ditemui di Rumah Dinas Wagub, Senin (03/07/2023).

Lebih lanjut, Gus Yasin sapaan akrab Wagub Jateng ini, pun menyampaikan bahwa sejak digulirkan tahun 2019, bisyaroh senilai Rp1 juta ini telah disalurkan kepada 2020 orang santri. Mereka merupakan santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di Jawa Tengah.

Tercatat, pada tahun 2019 jumlah peserta penerima bisyaroh sebanyak 105 orang. Ditahun berikutnya jumlah peserta sebanyak 81 orang. Pada tahun 2021 bisyaroh diterima oleh 358 orang.

Dan peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2022 dengan jumlah penyaluran bisyaroh kepada 763 orang.

Sedangkan di tahun 2023 hingga Bulan Juli 2023 bisyaroh diterima oleh 713 orang. Maka dari itu Gus Yasin berharap program ini dapat diteruskan di tahun-tahun mendatang.

“Kami harap program bisyaroh ini bisa diteruskan. Kalau perlu bisa ditingkatkan lagi agar yang menerima manfaat bisa lebih banyak,” ungkapnya.

Gus Yasin, juga menceritakan kembali bahwasanya selain program Bisyaroh bagi penghafal Al Qur-an, Pemprov Jateng juga memberikan insentif bagi pengajar agama.

“Total dana hibah yang diberikan Pemprov Jateng tahun 2023 mencapai Rp. 277 miliar.
Nominal tersebut diserahkan kepada sebanyak 230.830 guru agama. Mereka menerima Rp. 1,2 juta pertahun,” ungkapnya.

Wagub juga menambahkan, bahwa sejak program berjalan, pihaknya ingin setiap tahun ada kenaikan jumlah penerima. Ia pun berharap di tahun-tahun mendatang insentif ini dapat terus dilaksanakan.

“Pada tahun 2023 ada kenaikan penerimanya. walaupun tidak signifikan. Dan kami di pemerintahan, di sisa dua bulan (kepemimpinan) ini juga masih memperjuangkan untuk di tahun 2024 tidak hilang, tetap ada,” imbuhnya.

Penulis: Lilik Yuliantoro