SEMARANG, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam, mengklaim bahwa saat ini penanganan Covid-19 mulai membaik.
Hal itu terbukti dengan penurunan tingkat keterisian ruang ICU bagi pasien Covid-19, dari 92 persen menjadi 85 persen.
“Saat ini keterisian ruang ICU sudah mengalami penurunan meski tidak signifikan. Semula di angka 92 persen kini turun menjadi 85 persen,” ujarnya, Rabu (28/7/2021).
Bahkan, tingkat keterisian bed occupancy rate (BOR) rumah sakit dan tempat-tempat karantina terpusat bagi pasien Covid-19 semakin menurun.
Seiring dengan hal tersebut, kebutuhan oksigen medis bagi pasien Covid-19 juga semakin berkurang.
Baca juga:
BOR Menurun, Kebutuhan Oksigen Medis di Semarang Berkurang
Selain itu, kata Hakam, untuk periode saat ini, keterisian rumah sakit karena Covid-19 di Kota Semarang, justru lebih mendominasi warga dari luar kota.
Kendati demikian, pada Juni hingga pertengahan Juli, kasus penyebaran Covid-19 sempat melonjak drastis. Akibatnya, kebutuhan oksigen meningkat.
Kala itu, kata Hakam, kebutuhan oksigen medis mencapai 82 ton dalam sehari, untuk memenuhi kebutuhan 22 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19
Terutama, untuk rumah sakit besar seperti Kariadi dan Wongsonegoro, yang butuh banyak pasokan oksigen karena jumlah pasien Covid-19 meningkat.
“Rumah sakit tipe B saja kebutuhannya bisa sampai 6-8 ton. Kemarin kapasitas rumah sakit yang ditambah tentu akan menambah kebutuhan oksigen karena jumlah pasien juga semakin banyak,” ujar Hakam.
Baca juga:
Pekan Ini, Jateng Dapat 700 Ribu Vial Vaksin Covid-19
Suplai Oksigen Medis Di Kota Semarang
Hakam mengatakan, suplai oksigen Kota Semarang, masih berasal dari PT Samator dan PT Langgeng yang berada di Kabuten Kendal.
Ada juga penambahan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan beberapa CSR perusahaan. Kemudian, ada juga suplai isotank dari luar Jawa.
Terakhir pada Rabu (28/7/2021), Kota Semarang mendapat bantuan oksigen dari kapal perang Indonesia (KRI) dr Soeuharso.
“Untuk pengisian oksigen, kami sudah minta data kepada rumah sakit. Kami data nanti akan dijadwal,” kata Hakam.
Hakam menjelaskan, pihaknya akan mengkoordinasikan pengisian tabung oksigen dari KRI dr Soeharso untuk seluruh rumah sakit dan puskesmas.
Baca juga:
Kapolres Sragen Gelar Baksos bantu Pedagang Terdampak PPKM
Dia mengatakan, apabila kebutuhan oksigen Kota Semarang telah terpenuhi, pihaknya akan menyalurkan ke kabupaten/kota lainnya, melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jateng.
“Hari ini baru tempat kita dari puskesmas, isobar di tempat kita udah 6 tabung besar ukuran 6 meter dan 82 tabung kecil untuk ambulans. Besok mungkin kita buat jadwal mana lagi yang mau diisi kalau ini sudah penuh,” tuturnya.
Kri Soeharso Memenuhi Kebutuhan Oksigen Jateng
Sementara itu, Komandan Lanal Semarang Kolonel Laut (P) Nazarudin, CHRMP, mengatakan, KRI dr. Soeharso sengaja berangkat dari Surabaya, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Kapal perang rumah sakit itu, akan terus bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, hingga terpenuhinnya kebutuhan oksigen medis untuk penanganan Covid-19.
“Bisa produksi oksigen sendiri. Kami punya generator sendiri. Sehingga bisa memproduksi dari udara luar menjadi oksigen murni. Ini yang kita gunakan untuk menyuplai oksigen.” pungkasnya.*
Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma
Editor : M. Rain Daling