JAKARTA, Lingkar.co – Search and Rescue (SAR) kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Memperluas lokasi pencarian korban melalui udara dan pesisir pada hari keenam, di Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/1).
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman M.S, mengatakan, Diperluasnya pencarian udara dan pesisir ini karena pada hari kelima pencarian, ada yang menyerahkan objek pencarian karena tersangkut di jaring nelayan.
“Ini sudah masuk hari keenam, kalau ada bagian tubuh korban yang terbawa arus, maka pencarian di udara memperluas. Begitu juga di pesisir pantai di pulau kecil dan besar.” Katanya di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis.
Menurut Rasman, pencarian di atas permukaan melalui udara serta pesisir pantai di Pulau Laki dan Pulau Lancang akan di perluas.
“Temuan kemarin, artinya bagian-bagian ini ada yang melayang di permukaan air, tidak semua terbenam. Jadi, pencarian tetap lakukan di permukaan, fokus enam sektor yang telah terbagi dengan seluruh alat utama yang terlibat,” imbuh Rasman.
Lebih lanjut Rasman menyebutkan, jangkauan pencarian maksimalkan seluas mungkin, minimal sejauh lima mil laut.
“Alat utama yang kerahkan dalam operasi pencarian dan pertolongan Sriwijaya Air masih sama seperti sebelumnya, yakni kapal 54 unit, perahu karet berkemudi 18 unit, pesawat udara 13 unit dan 30 unit ambulans,” terangnya
“Kita juga punya alat dengan kemampuan deteksi bawah air. Kita maksimalkan khususnya pencarian bagian kotak hitam CVR (Cockpit Voice Recorder),” lanjutnya.
Pada operasi sebelumnya, Rabu (13/1) informasi terkini temuan yang berhasil di peroleh oleh Tim SAR gabungan. Yakni berupa jenazah 141 kantong, serpihan kecil pesawat 31 kantong dan serpihan besar 28 potong.
Memasuki hari keenam ini, SAR berharap cuaca mendukung sehingga operasi pencarian dan pertolongan dapat di laksanakan maksimal. Kondisi cuaca di sekitar JICT terpantau berawan. (ara/aji)
Baca Juga:
Giatkan Vaksin Merdeka Jelang HUT RI ke 76