Pengcab Forbasi Kota Semarang Resmi Dibentuk, Wadah bagi Pembaris Berprestasi

Penampilan Paskibra SMP N 18 Semarang saat mengikuti lomba baris berbaris. (dok Paskibra SMP N 18 Semarang)
Penampilan Paskibra SMP N 18 Semarang saat mengikuti lomba baris berbaris. (dok Paskibra SMP N 18 Semarang)

Lingkar.co – Angin segar bagi pembaris Kota Semarang dengan diresmikannya Forum Baris Indonesia (Forbasi) masuk dalam induk olahraga baru yang bernaung pada KORMI (Komite Olahraga Masyarakat Indonesia). Diketahui, KORMI resmi menjadikan Forbasi menjadi induk olahraga baru pada Rabu (23/4/2025) lalu.

Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Forbasi Kota Semarang, Teguh Dwi Setiaji menjelaskan, Forbasi terdiri dari para siswa dan pelatih ekstrakurikuler, khususya Paskibra tingkat SD, SMP, SMA hingga SMK di Kabupaten, Kota, Provinsi dan Nasional.

“Forbasi saat ini sudah resmi terdaftar sebagai Induk Olahraga baru di KORMI. Jadi mulai sekarang temen temen dan adik adik yang ikut lomba Paskibra atau LKBB (Lomba Ketrampilan Baris Berbaris) bisa juga disebut atlit baris,” kata Aji sapaan akrabnya, Rabu (30/4/2025).

Aji menyampaikan, keanggotaan yang turut tergabung dalam Forbasi Semarang mencapai 45 sekolah di tingkat SD, SMP, SMA negeri maupun swasta yang aktif dalam ekstrakurikuler Paskibra.

“Selama ini, pelatih Paskibra telah memberikan dedikasi, waktu dan tenaga kepada para siswa yang mereka didik, dalam menumbuhkan karakter disiplin, kepemimpinan, dan nasionalisme generasi muda,” bebernya.

Ia berharap, Forbasi berperan aktif dalam mengadvokasi pengakuan olahraga baris sebagai cabang olahraga yang memiliki potensi besar dalam pembentukan karakter dan prestasi siswa.

“Dengan pengakuan ini, diharapkan pemerintah dapat memberikan perhatian dan dukungan yang lebih signifikan,” imbuhnya.

Sementara itu, Pembina FORBASI Kota Semarang dan Asosiasi Pembaris Kota Semarang, Dr. Tri Laksono , S.Kom,. M.Pd., Kons menilai, egiatan baris berbaris memiliki peran yang signifikan dalam membentuk karakter positif siswa, sejalan dengan fokus Kemendikdasmen saat ini.

“Lebih dari sekadar gerakan fisik yang teratur, baris berbaris mengajarkan nilai-nilai fundamental seperti kedisiplinan, tanggung jawab, kerjasama tim, dan kepatuhan terhadap aturan. Di era yang serba cepat dan individualistis ini, penanaman nilai-nilai kolektif dan kepatuhan menjadi semakin krusial bagi perkembangan sosial dan emosional siswa,” pungkasnya.

Lanjutnya, sebagai akademisi di bidang bimbingan dan konseling, dirinya melihat bagaimana baris berbaris secara langsung melatih siswa untuk fokus, menghargai proses, dan membangun rasa kekompakan.

“Keterampilan ini tidak hanya berguna dalam konteks kegiatan ekstrakurikuler, tetapi juga menjadi bekal penting dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja kelak. Dukungan Kemendikdasmen, KORMI dan Pemkot Semarang terhadap kegiatan seperti ini adalah langkah yang sangat positif dalam upaya kita bersama untuk melahirkan generasi muda yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia,” bebernya.

Sementara itu, pembina dan pelatih Senior Paskibra SMK N 2 Semarang, Joko Sri Atmojo berharap, melalui Forbasi Kota Semarang, pelatih maupun pembina dapat terwadahi dan dapat sebagai penghubung ke tingkat pusat.

“Harapannya apa yg menjadi keluh kesah selama ini bagi pelatih, terkait dengan bentuk legalisasi sertifikat lomba bisa terakomodir dan juga perijinan yg mudah bagi kami atau sekolah penyelenggara event lomba baris berbaris,” harapnya. ***