Site icon Lingkar.co

Persentase Kemiskinan 8,40%, Bupati Kendal Ingatkan Inpres Nomor 8 Tahun 2025

Foto Bersama: Bupati berfoto bersama seusai Rapat koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Kendal tahun 2025 di Gedung Abdi Praja Setda Kendal, Rabu (12/11/2025). Foto: Yoedhi/Lingkar.co

Foto Bersama: Bupati berfoto bersama seusai Rapat koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Kendal tahun 2025 di Gedung Abdi Praja Setda Kendal, Rabu (12/11/2025). Foto: Yoedhi/Lingkar.co

Lingkar.co – Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari memaparkan, berdasarkan data kemiskinan di Kabupaten Kendal, tahun 2025 persentase penduduk miskin sebesar 8,40 persen yang merupakan nilai terendah selama lima tahun terakhir. Jumlah tersebut mengalami penurunan 0,95 persen dibanding tahun 2024.

“Jumlah penduduk miskin pada tahun 2025 sebanyak 83,73 ribu jiwa, berkurang sebanyak 8.980 jiwa dibanding tahun 2024,” paparnya.

Hal ini disampaikan Bupati Kendal saat membuka kegiatan Rapat koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Kendal tahun 2025 di Gedung Abdi Praja Setda Kendal, Rabu (12/11/2025).

Bupati berharap, pelaksanaan konvergensi pengentasan kemiskinan atau graduasi kemiskinan harus konsisten dilaksanakan sehingga target kemiskinan esktrem 0 persen pada tahun 2026 dan 4,5 persen untuk kemiskinan pada tahun 2029 dapat tercapai.

“Mudah-mudahan dengan sinergitas dan kolaborasi bersama kita bisa menghapuskan kemiskinan ekstrim di Kendal,” tambahnya.

Rakor dengan tema ‘Penguatan strategi penanggulangan kemiskinan melalui pendekatan graduasi’ ini bertujuan untuk untuk membahas dan menyinergikan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kendal.

Pada kesempatan itu, Bupati mengingatkan Inpres Nomor 8 Tahun 2025 yang mengamanatkan optimalisasi pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Maka dari itu Pemerintah Kabupaten Kendal berkomitmen menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen.

“Sehingga kita perlu strategi jitu dan optimis dapat merealisasikannya dengan kerja sama yang baik,” kata Bupati.

Menurut Bupati, rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyosialisasikan penggunaan DT-SEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) kepada seluruh stakeholder supaya lebih efektif dan tepat sasaran dalam menjalankan program penanggulangan kemiskinan melalui pendekatan graduasi.

“Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran, komitmen, koordinasi dan sinergi antar stakeholder dan menguatkan strategi penangulangan kemiskinan melalui pendekatan yang holistik dan berkelanjutan,” terangnya.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Kendal, Izzudin Latif menjelaskan, ada tiga strategi kebijakan yang dilakukan Pemkab Kendal dalam penurunan kemiskinan meliputi, pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan masyarakat, dan penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan.

“Dimana targetnya kemiskinan ektremnya tahun 2026 sudah nol persen. Dan kemiskinan regulernya 4,5 persen,” pungkasnya. (*)

Penulis: Yoedhi W
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version