Kabar Politik Terkini dan Terpercaya Indonesia

Pertemuan OKI: Indonesia Tegaskan Tiga Hal Upaya Rekonsiliasi di Afghanistan

Pertemuan luar biasa terbuka Komite Eksekutif OKI Setingkat Wakil Tetap tentang situasi di Afghanistan, berlangsung di Markas OKI Jeddah, Minggu (22/8/2021). FOTO; KBRI di Riyadh/LIngkar.co
Pertemuan luar biasa terbuka Komite Eksekutif OKI Setingkat Wakil Tetap tentang situasi di Afghanistan, berlangsung di Markas OKI Jeddah, Minggu (22/8/2021). FOTO; KBRI di Riyadh/LIngkar.co

JEDDAH, Lingkar.co – Indonesia menekankan pentingnya penyelesaian damai di Afghanistan, melalui proses rekonsiliasi yang dipimpin langsung oleh bangsa itu sendiri.

Kehadiran Indonesia pada pertemuan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) tersebut, atas undangan Kerajaan Arab Saudi.

Pertemuan OKI itu bertajuk “Open-Ended Extraordinary Meeting of the OIC Executive Committee at the Level of Permanent Representatives on the Situation in Afghanistan”.

Pertemuan luar biasa terbuka Komite Eksekutif OKI Setingkat Wakil Tetap tentang situasi di Afghanistan, berlangsung di Markas OKI Jeddah, Minggu (22/8/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Delegasi Indonesia, menyampaikan penekanan terhadap 3 hal kunci terkait situasi Afghanistan saat ini.

Pertama, masa depan Afghanistan harus melalui penyelesaian damai dengan proses rekonsiliasi nasional yang dipimpin dan dimiliki oleh bangsa Afghanistan (Afghan-led and Afghan-owned).

“Kedua, proses rekonsiliasi nasional Afghanistan dapat terwujud dengan persatuan dan solidaritas seluruh pihak di Afghanistan,” demikian bunyi keterangan tertulis pihak KBRI di Riyadh, Rabu (25/8/2021).

Ketiga, tidak akan ada perdamaian atau stabilitas di Afghanistan tanpa partisipasi penuh, setara, dan berarti dari kaum perempuan.

SOLIDARITAS ISLAM BAGI BANGSA AFGHAN

Pertemuan luar biasa itu dipimpin oleh Sekjen OKI, Yousef Al-Othaimeen dan Wakil Tetap Arab Saudi untuk OKI, Saleh Al-Suhaibani

Hadir dalam pertemuan, 42 delegasi dari 57 negara anggota OKI, menyikapi perkembangan terbaru di Afghanistan.

Mengingat, Taliban menguasai ibukota Kabul dan mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.

Dalam sambutannya, Sekjen OKI menyampaikan dukungan solidaritas Islam bagi bangsa Afghan.

Masyarakat internasional berharap, kepemimpinan Afghanistan yang akan datang dapat menjamin keamanan, perdamaian, kehormatan setiap rakyat Afghanistan sesuai dengan norma dan hukum internasional.

“Selain itu, memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan dan fasilitasi warga sipil keluar dari Afghanistan,” ucapnya.

Sekjen OKI juga berharap Afghanistan tidak lagi menjadi tempat bersemayam (safe haven) organisasi teror.

Dia Juga menyatakan kesediaan OKI, untuk mendukung penuh persatuan dan rekonsiliasi nasional Afghanistan tanpa intervensi asing.

PERKEMBANGAN TERAKHIR AFGHANISTAN

Sementara itu, Wakil Tetap (Watap) Afghanistan untuk OKI, Duta Besar, Shafiq Samim, melaporkan perkembangan terakhir di negaranya.

“Taliban telah memasuki Kabul dengan damai dan keamanan ibukota dan wilayah lain sudah stabil,” kata Shafiq.

Dubes Shafiq, mengapresiasi OKI dan negara anggota atas dukungan dan solidaritasnya kepada Afghanistan di tengah masa sulit ini.

KOMITMEN TALIBAN

Pada kesempatan itu, Dubes Shafiq, juga menyampaikan komitmen Taliban, antara lain:

  • Taliban berjanji menjaga keselamatan orang asing dan misi diplomatik untuk meninggalkan Afghanistan melalui Bandara Kabul.
  • Penegakkan Syariah Islam.
  • Melindungi perempuan dan anak untuk bersekolah dan bekerja.
  • Menjamin kebebasan media selama tidak bertentangan dengan prinsip Islam.
  • Membutuhkan pengakuan internasional dengan menjaga hubungan diplomatik.

Pertemuan tersebut, mengamanatkan Sekjen OKI untuk membentuk high-level delegation, untuk menyampaikan dukungan dan bantuan untuk perdamaian, stabilitas dan rekonsiliasi nasional di Afghanistan.

Pertemuan juga menyepakati “Final Communique” secara mufakat.*

Penulis : M. Rain Daling

Editor : M. Rain Daling