Lingkar.co – Ketua TP PKK Kota Semarang, Listyati Purnama Rusdiana menyatakan mendukung gerakan Indonesia memasak yang diinisiasi oleh Yayasan Lumbung Pangan Indonesia dengan menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang dan menggerakkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Semarang.
Dalam kegiatan yang digelar di halaman kantor dinas ketahanan pangan pada pagi ini, Sabtu (19/7/2025) bertujuan untuk mengajak masyarakat kembali memasak agar lebih sehat. Juga mengingatkan kembali tentang rempah dan kekayaan alam Indonesia sudah cukup dan lebih sehat dibandingkan dengan bumbu atau produk olahan pabrik yang tidak lepas dari bahan pengawet.
Selain itu, dirinya melihat pola konsumsi masyarakat modern yang berpikir tentang karir sehingga mencari alternatif yang praktis, terlebih saat ini pesan makanan siap saji bisa dilakukan kapan dan dimana saja secara online melalui berbagai aplikasi.
“Kami dari tim penggerak PKK Kota Semarang mendukung sekali gerakan Indonesia memasak karena masyarakat yang tadinya sudah mengurangi atau lebih banyak memesan makanan lewat aplikasi, ini kita kembalikan agar ibu-ibunya memasak kemudian anak-anaknya juga memakan makanan dari ibunya sendiri,” kata Lis, sapaan akrabnya saat diwawancarai disela kegiatan.
Sebab, lanjutnya, memasak sendiri di rumah bisa diatur dengan baik. Sehingga penggunaan bahan pewarna makanan, pengawet makanan maupun penyedap masakan bisa dikurangi dan dihindari. “Tentunya dengan hati kita memasak dengan hati-hati dan berdoa tentunya masyarakat akan nyaman makan makanan yang disediakan di rumah,” ujarnya.
Untuk mengajak generasi selanjutnya agar memasak, dirinya mengatakan hal itu harus dimulai dari para ibu kembali memasak, kemudian melibatkan dan mengajarkan putra maupun putri mereka untuk menentukan menu dan memasak sehingga terbiasa dan menjadi gemar memasak. “Harapan kami selanjutnya memasak itu bukan hanya bukan hanya untuk mereka yang sudah dewasa, tapi juga remaja SMP dan SMA sudah kita mulai mereka gemar memasak. Semua harus mulai memasak dari rumah. Ajari anak untuk gemar memasak karena pasti aman,” harapnya.
Di lain sisi, dirinya mendukung Gerakan Indonesia Memasak karena menilai gerakan tersebut, merupakan bentuk kolaborasi yang baik antara dinas ketahanan pangan, dan pihak swasta yakni Foodbank of Indonesia (FOI) atau Yayasan Lumbung Pangan Indonesia dan kecap ABC
Pendiri Yayasan Lumbung Pangan Indonesia atau Foodbank of Indonesia M Hendro Utomo mengungkapkan, kegiatan tersebut tidak sebatas mengajak untuk kembali memasak. Namun lebih dari itu, untuk menemukan kembali bahan pangan yang ada, baik sayuran maupun bumbu tradisional yang menyehatkan. Karena itulah muncul ide Gerakan Indonesia Memasak Mustika Rasa.
“Jadi sebenarnya di belakangnya ada mustika rasa. Itu yang jadi idenya Bung Karno (Sukarno, Presiden Pertama Indonesia),” ujarnya.
Namun demikian dirinya mengingatkan tentang gagasan Wakil Presiden Pertama Moh Hatta atau Bung Hatta tentang keadilan sosial. “Maka tidak boleh sendirian menikmatinya, Komunitas harus kebagian, jadi ada aspek gotong-royongnya,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, pasokan bahan makanan dari para petani sekitar dibutuhkan karena di perkotaan lahan pertanian semakin sempit. Namun, bumbu yang berasal dari rempah bisa disediakan dengan konsep urban farming, seperti menanam serai, kunir, kunyit, jahe, atau sejenisnya dengan media tanam dalam polibag, pot atau kaleng bekas. (*)