Polrestabes Semarang Siagakan 2.000 Personel untuk Amankan Aksi Unjuk Rasa BEM Semarang Raya

Pengamaman aksi unjuk rasa BEM Semarang Raya di Gedung Balaikota Semarang. (dok Alan Henry)
Pengamaman aksi unjuk rasa BEM Semarang Raya di Gedung Balaikota Semarang. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Ribuan personel gabungan disiagakan oleh Polrestabes Semarang untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Semarang Raya bersama sejumlah elemen masyarakat. Aksi dengan tema “Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka” tersebut dijadwalkan berlangsung di beberapa titik strategis di Kota Semarang, Senin (20/10/2025).

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Syahduddi, S.I.K., S.H., M.H. menegaskan bahwa pengamanan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kegiatan penyampaian pendapat berjalan aman, tertib, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

“Polrestabes Semarang bersama unsur terkait melaksanakan pengamanan penuh terhadap kegiatan aksi yang dilakukan rekan-rekan mahasiswa dan masyarakat. Kami menghormati hak demokrasi untuk menyampaikan pendapat, namun harus tetap sesuai aturan dan menjaga situasi kota tetap kondusif,” ujar Kombes Syahduddi.

Menurutnya, jumlah massa yang akan terlibat diperkirakan mencapai sekitar 1.000 orang dari berbagai kampus dan organisasi masyarakat sipil. Untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan kemacetan lalu lintas, Polrestabes Semarang menerjunkan 2.037 personel gabungan.

“Personel terdiri dari jajaran Polrestabes Semarang, Polda Jateng, Satbrimob, Ditpamobvit, hingga Ditpolairud. Kami juga berkoordinasi dengan TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Damkar agar pengamanan berjalan maksimal,” jelasnya.

Sebanyak enam titik utama pengamanan disiapkan, meliputi kawasan Kantor Gubernur Jawa Tengah, DPRD Provinsi, Mapolda Jateng, Balai Kota Semarang, Mapolrestabes Semarang, serta Polsek Tugu. Personel tambahan juga ditempatkan di kawasan Simpang Lima untuk mengantisipasi mobilisasi massa dan potensi gangguan arus lalu lintas.

“Penentuan titik pengamanan ini merupakan hasil pemetaan intelijen terhadap lokasi yang berpotensi menjadi pusat konsentrasi massa. Dengan langkah ini, kami harap kegiatan dapat berjalan kondusif, tertib, dan terkendali,” ungkap Kapolrestabes.

Sementara itu, Kasihumas Polrestabes Semarang Kompol Agung Setiyo Budi, S.H., M.H. mengimbau seluruh peserta aksi agar menyampaikan aspirasi secara tertib dan tidak anarkis.

“Silakan sampaikan pendapat secara santun dan sesuai koridor hukum. Polri menjamin kebebasan berekspresi, namun kami juga mengingatkan agar tidak ada tindakan yang merugikan masyarakat atau mengganggu ketertiban umum,” tegas Kompol Agung.

Pihak kepolisian juga meminta sekolah-sekolah, terutama tingkat SMA/SMK sederajat, untuk mengingatkan siswanya agar tidak ikut dalam aksi tersebut.

“Anak-anak pelajar sebaiknya fokus pada kegiatan belajar di sekolah. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar para kepala sekolah memberikan imbauan supaya siswa tidak terlibat dalam kegiatan aksi,” ujarnya.

Polrestabes Semarang berharap seluruh rangkaian aksi dapat berlangsung damai, mencerminkan kedewasaan berdemokrasi, dan menjaga stabilitas keamanan di Kota Semarang. ***