Habib bilang, ada 2 personel jaga per shift dan 1 orang supir ambulans dalam 3 shift setiap hari. Mereka merupakan relawan PMI yang telah tergabung dalam Korps Sukarela (KSR) maupun Tenaga Sukarela (TSR), termasuk juga unit KSR-PMI di perguruan tinggi di Semarang.
“Secara keseluruhan ada lebih dari 20 personel kita siagakan untuk pelayanan tersebut,” paparnya.
Relawan yang bertugas, lanjutnya, telah dinyatakan lulus dalam pendidikan dan pelatihan untuk memastikan telah memiliki keterampilan pertolongan pertama. Bahkan, terdapat relawan yang lulus dari perguruan tinggi atau fakultas kesehatan.
“Ada juga beberapa relawan kita yang profesional dari tenaga kesehatan (Nakes) atau perawat,” ungkapnya.
Sedangkan dokter, kata dia, hanya ikut dalam penugasan permintaan pelayanan kesehatan tertentu seperti kebutuhan tim medis kegiatan olahraga dan konser.
Tak hanya itu, ia juga menyebut PMI ikut mendelegasikan 2 orang relawan untuk masuk dalam piket jaga di Call Center 112 yang terpusat dari Dinas Kominfo Kota Semarang.
Ia lanjut menerangkan, PMI mempunyai 2 unit ambulans jenazah dan 3 unit ambulans pasien yang disiagakan untuk kelancaran kegiatan. “Itu (ambulans) yang dioperasionalkan untuk membantu pemerintah kota Semarang,” urainya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat