Tiga Kriteria Bulan Baru Qomariyah
Jika dalam hisab hakiki wujudul hilal, bulan baru Qomariyah di mulai apabila telah terpenuhi tiga kriteria berikut secara kumulatif.
“Pertama, telah terjadi ijtimak (konjungsi), ijtimak itu terjadi sebelum matahari terbenam, karena satu siklus satu bulan secara astronomis dari konjungsi ke konjungsi, atau ijtimak ke ijtimak,” jelas Oman.
Baca juga:
Jelang Perayaan Idul Fitri, Bupati Ingatkan Masyarakat Taati Hal Ini
Ia melanjutkan, Kedua, ketika hari terjadinya ijtimak itu harus terjadi sebelum terbenam matahari, karena pergantian bulan harus sesuai dengan pergantian hari.
Terakhir, pada saat terbenamnya matahari, bulan masih di atas horizon atau di atas ufuk, untuk memastikan bahwa matahari berada di sebelah barat bulan dan bulan di sebelah timur matahari.
“Itu syarat-syarat terpenuhinya awal bulan,” pungkas Oman.
Baca juga:
Dampak Pandemi, Pedagang Batik Pekalongan Kurangi Karyawan hingga Tutup Toko
Sementara itu pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat penentuan awal Syawal 1442 Hijriyah atau perayaan Idul Fitri yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal penanggalan Hijriyah pada Selasa (11/5).
“Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadan 1442 H,” ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. (ara/luh)