PPKM Darurat Memberatkan Rakyat, Gubernur Jateng: Saya Tidak Tega

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan kepada Wartawan di Lingkungan Gubernuran Kota Semarang. REZANDA AKBAR D/LINGKAR.CO

SEMARANG, Lingkar.co – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, meminta Pemerintah Pusat untuk mendengarkan suara masyarakat. Menurut Ganjar, rencana pemerintah memperpanjang masa PPKM Darurat, dapat menambah penderitaan masyarakat.

“Masyarakat terlalu berat. Kalau PPKM Darurat diperpanjang dengan pola yang sama seperti ini, masyarakat berat. Maka saya minta kita harus mendengarkan suara masyarakat,” kata Ganjar, Senin (19/7/2021)

Ia pun mengusulkan agar pemerintah mencari cara yang lebih lunak selama masa PPKM Darurat.

Ganjar mencontohkan, peraturan yang lebih ramah, seperti mengizinkan warung dan restoran tetap boleh melayani pembeli makan di tempat. Dengan catatan harus taat protokol kesehatan.

“Boleh saja warung melayani makan di tempat, asal taat prokes. Kalau melanggar kasih peringatan, ngeyel ya tutup. Itu menurut saya lebih soft,” jelas Gubernur Jateng itu.

Baca Juga:
Wali Kota Surabaya Siapkan RS Darurat di Tiap Kelurahan

Pernyataan itu, Ganjar sampaikan setelah melihat kondisi pedagang selama PPKM Darurat.

Ia sangat prihatin saat melihat pedagang pecel di trotoar yang kebingungan, karena tidak boleh melayani pembeli makan di tempat.

“Aku ya ora tegel (saya tidak tega), bagaimana ada orang jualan pecel, yang duduk di situ teman-teman ojol, tukang becak. Kan kasihan, mereka ndak bisa kalau beli makanan kemudian di makan di tempat lain. Kan mereka orang yang kerjanya keliling. Kalau mereka jualan di trotoar misalnya, yasudah makan di situ dikasih jarak dengan gambar silang-silang. Menurut saya itu kompromi yang bagus,” tutur Gubernur Jateng yang dikenal nyentrik.

Mall Harus Lebih Menerapkan Prokes Ketat

Kemudian untuk mall, Ganjar, juga mengusulkan agar tetap boleh buka dengan prokes yang ketat.

“Jika ada pengunjung yang tidak pakai masker atau melanggar pembatasan pengunjung maka tutup saja,” ujarnya.

Pemerintah bisa tetap mengambil keputusan perpanjangan PPKM Darurat, dengan model yang sudah ada seperti sekarang ini. Tapi harus ada upaya pendataan dan penyiapan kekuatan untuk membantu masyarakat tetap di rumah.

“Apa itu, ya bantuan. Ndak ada yang lain. Pilihannya hanya itu. Di luar itu saya kira akan ada respon yang mungkin sangat noise di publik,” tegasnya.

Sementara untuk Pemprov Jateng, Ganjar mengatakan telah menyiapkan skenario refocusing. Namun pihaknya masih melihat kondisi di lapangan, karena bantuan dari pusat dan kabupaten sudah ada yang diberikan.

“Makanya saya ajak bicara kades/lurah serta Bupati/Wali Kota untuk menyiapkan refocusing. Kami sudah siapkan skenario itu. Ya memang berat sih, tapi mau tidak mau pemerintah harus siap,” pungkasnya. *

Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma
Editor : M. Rain Daling