PPP Luncurkan TSPP di Jateng, Gus Idror : Dzikir Bisa Lahirkan Gagasan Bangsa

Lingkar.co – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi meluncurkan Taman Surga Persatuan Pembangunan (TSPP) Jawa Tengah, bertempat di Kantor DPW PPP Jateng, pada Minggu (13/7/2025) petang.

Peluncuran program tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting PPP, seperti Politisi PPP, Suharso Monoarfa, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy, dan KH Idror Maimoen Zubair, putra bungsu almarhum KH Maimoen Zubair.

KH Idror Maimoen atau akrab disapa Gus Idror menjelaskan, bahwa kehadiran TSPP bertujuan menyatukan masyarakat dan kader PPP dalam wadah dzikir. Dari majelis dzikir tersebut diharapkan lahir ide, gerakan, dan pemikiran untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Gus Idror mengungkapkan, ide pendirian TSPP terinspirasi dari sejarah pendiri bangsa yang memulai pergerakan lewat kebersamaan, seperti yang terjadi dalam momen Sumpah Pemuda dan lahirnya Nahdlatul Ulama.

“Pergerakan bangsa ini bermula dari kebersamaan, salah satunya dengan majelis dzikir sehingga bisa muncul pemikiran atau ide untuk memajukan bangsa,” katanya.

Ia menegaskan bahwa TSPP bukan sekadar perpanjangan dari partai politik, melainkan sarana menjaga arah bangsa tetap dalam koridor yang benar. Menurutnya, kemerdekaan Indonesia juga tak lepas dari peran masyarakat yang dekat dengan nilai-nilai keagamaan.

“Kedepannya tentu bisa berkembang, seperti bunga yang bisa muncul ranting, bunga yang indah. Menebar kebaikan melalui dzikir, dan memajukan bangsa ini,” bebernya.

Sementara itu, Muhammad Romahurmuziy atau Gus Romy menambahkan, peluncuran TSPP merupakan upaya mengembalikan ruh PPP sebagai partai dakwah. Inisiatif ini dimulai dari Jawa Tengah dan akan diperluas ke daerah lain di seluruh Indonesia.

“Kita ingin mengembalikan partai ke Amal Ma’aruf Nahi Mungkar, dengan menggerakkan dzikir di setiap wilayah,” katanya.

Gus Romy juga menyebut bahwa TSPP menjadi ruang lahirnya figur-figur baru di tubuh partai. Ia menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, PPP akan menggelar Muktamar sebagai agenda penting menuju regenerasi kepemimpinan.

“Bisa muncul tokoh baru, harapannya bisa menjadi pemimpin partai,” bebernya.

Muktamar PPP dijadwalkan berlangsung di Bali pada akhir September, namun ada wacana pemindahan lokasi ke Semarang karena dinilai memiliki basis massa besar.

Gus Romy turut mengungkapkan, ada sejumlah nama dari luar partai yang sempat diajukan sebagai kandidat, namun akhirnya mengundurkan diri karena kesibukan, termasuk kemungkinan menjadi calon presiden.

“Yang ditunggu kader adalah suksesi pemimpin baru, kemaren ada tokoh dari luar partai. Tapi mereka mundur, nah ini kita akan menjaring dari internal,” pungkasnya.

Sementara itu, Suharso Monoarfa menyatakan harapan agar TSPP menjadi titik awal kebangkitan PPP. Ia menilai potensi PPP di tingkat kabupaten dan kota masih besar untuk kembali berjaya dan mengirimkan wakil ke Senayan.

“PPP di kabupaten/kota ini masih luar biasa, harapannya bisa membangkitkan partai kembali berjaya, salah satunya dengan adanya Gus Idror ini,” tuturnya. ***