Prabowo Mengalahkan Ganjar, Puan-Airlangga Urutan Buncit

Hasil survei Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, terkait tingkat keterpilihan atau elektabilitas tokoh presiden pada 2024. FOTO: Tangkap layar/Lingkar.co
Hasil survei Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, terkait tingkat keterpilihan atau elektabilitas tokoh presiden pada 2024. FOTO: Tangkap layar/Lingkar.co

JAKARTA, Lingkar.co – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia, merilis hasil survei tingkat keterpilihan atau elektabilitas tokoh calon presiden 2024, Rabu (25/8/2021).

Pada survei tersebut, responden dapat pertanyaan, “Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih sebagai Presiden di antara nama-nama berikut ini?”.

Hasilnya, elektabilitas Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengungguli sejumlah nama potensial, seperti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, Prabowo, unggul pada tiga simulasi elektabilitas tokoh berdasarkan jumlah nama-nama tokoh.

Pada simulasi yang mencakup 15 nama, Prabowo Subianto, teratas dengan dukungan 26.2 persen.

Peringkat kedua dan ketiga, masing-masing Ganjar Pranowo, dengan 20.8 persen, dan Anies Baswedan 15.5 persen.

“Tiga nama ini yang relatif tinggi dibanding dengan nama-nama lain,” kata Burhanuddin, dikutip Minggu (29/8/2021).

Selanjutnya, Ridwan Kamil dengan 5,7 persen. Sementara, Sandiaga Salahuddin Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono, mempunyai perolehan sama sebesar 5,4 persen.

Menurut Burhanuddin, meski Prabowo tertinggi, namun elektabilitasnya belum dominan. Belum bisa untuk pemenangan pada 2024.

“Posisi Prabowo masih belum aman. Ada saingan terdekatnya Ganjar dan Anies, dengan selisih dukungan tidak begitu jauh,” jelasnya.

Sementara, para tokoh yang ramai pasang baliho justru berada paling buncit. Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto, hanya posisi 12 dengan 1,1 persen.

Kemudian, posisi 13 dan 14, ditempati Muhaimin Iskandar dan Puan Maharani, dengan tingkat elektabilitas yang sama, yakni 0,4 persen.

Baca Juga:
Akibat Pandemi Covid-19, Ratusan Anak di Rembang Jadi Yatim Piatu

BERDASARKAN TREN

Sementara berdasarkan tren, kata Burhanuddin, elektabilitas Prabowo cenderung naik sekira 7 persen dalam empat bulan.

“Elektabilitas Prabowo 19,3 persen pada April lalu. Meningkat pada Agustus 26,2 persen,” ucapnya.

Dia mengatakan, Prabowo mendapat insentif elektoral karena menurunnya kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah dalam penanganan Covid-19.

“Kinerja pemerintah yang menurun pada survei yang dilakukan, yang mendapatkan insentif elektoral dalam konteks pilpres adalah Prabowo,” kata Burhanuddin.

Meski Prabowo dalam pemerintahan, kata dia, publik masih menganggap Prabowo sebagai tokoh.

”Penurunan kinerja pemerintah, secara umum yang mengambil keuntungan hanya pak Prabowo,” kata Burhanuddin, melalui siaran YouTube Indikator Indikator Politik.

Elektabilitas Ganjar Pranowo, juga mengalami kenaikan sekira 7 persen dalam rentan waktu April – Agustus 2021.

“Dalam empat bulan terakhir, elektabilitas Ganjar saat ini meningkat sekira 7 persen dari elektabilitas pada April 2021,” kata Burhanuddin.

Ia menduga, kenaikan elektabilitas Ganjar, karena drama perseteruan antara Ganjar dengan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP, Bambang Wuryanto.

“Karena drama itu, justru jadi berkah bagi Ganjar,” kata Burhanuddin.

Sementara, elektabilitas Anies dan Ridwan Kamil, mengalami penurunan. Pada April 2021, elektabilitas Anies 18,6 persen, namun pada Agustus 2021 hanya 15,5 persen

Sama halnya Ridwal Kamil. Pada April 2021, sebesar 8,1 persen, sementara pada Agustus 2021, elektabilitasnya hanya 5,7 persen.

BERIKUT HASIL SURVEI

Berikut hasil survei Indikator Politik Indonesia terkait elektabilitas tokoh:

SIMULASI DENGAN 15 NAMA TOKOH:

  1. Prabowo Subianto: 26.2 persen
  2. Ganjar Pranowo: 20.8 persen
  3. Anies Baswedan: 15,5 persen
  4. Ridwan Kamil: 5,7 persen
  5. Sandiaga Uno: 5,4 persen
  6. Agus harimurti Yudhoyono: 5,4 persen
  7. Khofifah Indar Parawansa: 2,6 persen
  8. M. Mahfud MD: 1,9 persen
  9. Gatot Nurmantyo: 1,7 persen
  10. Erick Thohir: 1,6 persen
  11. Tito Karnavian: 1,3 persen
  12. Airlangga Hartanto: 1,1 persen
  13. Muhaimin Iskandar: 0,4 persen
  14. Puan Maharani: 0,4 persen
  15. Budi Gunawan: 0,1 persen

“Sementara belum menjawab 10 persen,” kata Burhanuddin

SIMULASI DENGAN 14 NAMA TOKOH:

  1. Prabowo Subianto: 26,4 persen
  2. Ganjar Pranowo: 20,8 persen
  3. Anies Baswedan: 15,4 persen
  4. Sandiaga Uno: 5,6 persen
  5. Agus Harimurti Yudhoyono: 5,5 persen
  6. Ridwan Kamil: 5,0 persen
  7. Khofifah Indar Parawansa: 3,0 persen
  8. M. Mahfud MD: 2,0 persen
  9. Erick Thohir: 1,8 persen
  10. Gatot Nurmantyo: 1,6 persen
  11. Tito Karnavian: 1,3 persen
  12. Puan Maharani: 0,8 persen
  13. Budi Gunawan: 0,5 persen
  14. Muhaimin Iskandar: 0,1 persen

“Sementara belum menjawab 10.2 persen,” kata Burnanuddin.

SIMULASI DENGAN 10 NAMA TOKOH:

  1. Prabowo Subianto: 27,8 persen
  2. Ganjar Pranowo: 21,4 persen
  3. Anies Baswedan: 14,8 persen
  4. Ridwan Kamil: 6,9 persen
  5. Sandiaga Uno: 6,1 persen
  6. Agus Harimurti Yudhoyono: 5,9 persen
  7. Khofifah Indar Parawansa: 3,2 persen
  8. Gatot Nurmantyo: 1,8 persen
  9. Puan Maharani: 1,1 persen
  10. Budi Gunawan: 0,6 persen

“Sementara belum menjawab 10.4 persen,” kata Burhanuddin.

Metode survei menggunakan multistage random sampling, dengan melibatkan 1.220 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Dengan distribusi sampel secara proporsional.

“Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih,” kata Burhanuddin.

Pelaksanaan survei pada 30 Juli-4 Agustus. Survei ini mengandung toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.*

Penulis : M. Rain Daling

Editor : M. Rain Daling