Presiden Jokowi Sebut KIB – KKIR Cocok, Merestui Koalisi Besar?

Presiden Jokowi, saat jumpa pers dengan para ketum parpol, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Foto: Tangkap layar YouTube
Presiden Jokowi, saat jumpa pers dengan para ketum parpol, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Foto: Tangkap layar YouTube

Lingkar.co – Wacana koalisi besar menguat usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu para ketua umum (ketum) parpol yang tergabung dalam KIB dan KKIR.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dihuni Partai Golkar, PAN dan PPP. Sedangkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) diisi Gerindra dan PKB.

Pertemuan kelima ketum parpol, bersama Presiden Jokowi, berlangsung tertutup usai acara ‘Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI’, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023).

Kelima orang pimpinan parpol yang hadir, yakni Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.

Lalu, Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, Ketum PAN, Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum PPP, Mardiono.

Dalam jumpa pers usai pertemuan, Presiden Jokowi, mengaku senang dapat bersilaturahmi dengan para ketua umum parpol pendukung pemerintah.

“Biasa senang para ketua partai bisa bertemu, silaturahmi,” ucapnya kepada wartawan.

“Dan ini atas undangan dari ketua PAN bapak Zulkifli Hasan terhadap semua partai yang ada di pemerintah,” lanjut Presiden Jokowi.

Dia mengatakan, dalam pertemuan tersebut, hanya membicarakan tentang komitmen kebangsaaan dan keberlanjutan pembangunan ke depan.

“Dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan komitmen kebangsaan dan juga keberlanjutan pembangunan ke depan,” ucapnya.

Disinggung rencana pembentukan koalisi besar, Presiden Jokowi, tidak menampik jadi salah satu topik pembahasan bersama kelima ketum parpol.

“Yang berbicara itu (koalisi besar) ketua-ketua partai. Saya bagian mendengar saja,” ucap Presiden Jokowi.

Dia mengatakan, bahwa KIB dan KKIR punya kecocokan jika digabung dalam koalisi besar menyongsong Pilpres 2024.

“Cocok,” kata Presiden Jokowi, singkat.

Saat wartawan menanyakan apakah dirinya merestui KIB dan KKIR bergabung jadi koalisi besar, Presiden Jokowi, menyerahkan hal itu kepada ketua-ketua parpol .

“Saya hanya bilang cocok, terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan partai,” ucap Presiden Jokowi.

Menurutnya, pembentukan koalisi besar bisa dimusyawarahkan, apalagi menyangkut kepentingan rakyat, bangsa dan negara.

“Untuk kebaikan bangsa, untuk kebaikan negara, untuk kepentingan rakyat, kebaikan rakyat bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” jelasnya.

NasDem dan PDIP tak Hadir

Pada pertemuan tersebut, terdapat dua ketum parpol pendukung pemerintah yang tidak hadir, yakni Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Ketum NasDem, Surya Paloh.

Menanggapi hal itu, Ketum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan tealh mengundang sleuruh ketum parpol pendukung pemerintah, termasuk PDIP dan NasDem.

“Diundang (NasDem dan PDIP), diundang semuanya,” ucap Zulhas, kepada wartawan usai acara.

Dia mengatakan, kedua ketum tersebut berhalangan hadir karena sedang berada di luar negeri.

“Ya diundang tapi lagi di luar negeri,” ucap Zulhas.

Pernyataan Zulhas juga dibenarkan oleh Ketum Golkar, Airlangga Hartarto, bahwa Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh, sedang berada di luar negeri.

“Sedang di luar negeri (Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh). Dua-duanya sedang di luar negeri,” ucap Airlangga.*

Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling