JAKARTA, Lingkar.co – Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Sejumlah menteri lama dicopot dan digeser posisinya, dan ada pula orang baru yang diangkat untuk membantu kerja-kerja pemerintahan hingga 2024 mendatang. Mereka semua diperkenalkan di Istana Negara, Jakarta pada hari ini, Selasa (22/12).
“Bapak, ibu saudara-saudara pada sore hari yang berbahagia ini bersama-sama dengan bapak Wakil Presiden ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk di anggota Kabinet Indonesia Maju untuk itu saya akan memperkenalkan satu per satu,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo lalu memanggil 6 menteri baru yang seluruhnya memakai kemeja putih dan jaket biru.
Pertama masuk Tri Rismaharini.
“Yang pertama ibu Tri Rismaharini saya kira kita tahu semua beliau adalah Wali Kota Surabaya dan saat ini ibu Tri Rismaharini akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Sosial,” kata Presiden.
Selanjutnya masuk Sandiaga Uno.
“Kemudian yang kedua saya ingin mengenalkan bapak Sandiaga Salahudin Uno, beliau dulu adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta dan saat ini kita akan berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” lanjutnya.
Ketiga masuk Budi Gunawan Sadikin.
“Kemudian yang ketiga bapak Budi Gunadi Sadikin, beliau sebelumnya adalah Dirut Bank Mandiri kemudian menjadi Direktur Utama PT Asahan Alumnunium dan terakhir menjadi Wakil Menteri BUMN dan sekarang kita berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Keempat tampil Yaqut Cholil Qoumas.
“Yang keempat adalah bapak Yaqut Cholil Qoumas beliau adalah pemimpin Muslim, Ketua GP Ansor dan kita akan berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama,” bebernya.
Kelima masuk Sakti Wahyu Trenggono.
“Kelima bapak Sakti Wahyu Trenggono, beliau sekarang ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan dan akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan,” lanjutnya.
Terakhir adalah M Luthfi.
“Terakhir bapak M Luthfi beliau sebelumnya Menteri Perdagangan, Duta Besar untuk Jepang, dan Duta Besar Amerika Serikat, dan sekarang kita minta untuk memimpin Kementerian Perdagangan,” pungkasnya.
Jauh hari, Jokowi pernah menyampaikan bahwa dirinya tak sungkan untuk melakukan reshuffle. Terutama terhadap menteri atau petinggi lembaga negara yang bekerja biasa-biasa saja di tengah pandemi virus corona (SARS-CoV-2).
Menurut Jokowi kala itu, kondisi pandemi mengharuskan para menteri untuk bekerja luar biasa. Tidak boleh bekerja seperti biasa ketika tidak ada wabah.
Reshuffle kabinet juga tak lepas dari dua menteri yang terlibat kasus dugaan korupsi. Mereka adalah Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo serta Menteri Sosial nonaktif Juliari Batubara. Keduanya kini mendekam di tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pelantikan 6 menteri baru itu akan dilakukan pada Rabu 23 Desember 2020. (ara/aji)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps