Lingkar.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku dalam dua pekan terakhir merasa pusing mengurus sepak bola, khususnya terkait Piala Dunia U-20.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam sambutannya pada acara ‘Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI’, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023).
“Tapi yang urusan bola ini memang pusing saya dua minggu ini, gara-gara bola pusing betul,” ucap Presiden Jokowi.
Diketahui, FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Rabu (29/3/2023), yang sejatinya berlangsung pada 20 Mei-1 Juni 2023 di enam provinsi.
Presiden Jokowi, menceritakan bahwa betapa sulitnya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20, namun akhirnya dibatalkan oleh FIFA.
Karena menurut Presiden Jokowi, banyak negara yang mengajukan untuk bisa menjadi tuan rumah, termasuk Indonesia.
“Karena apapun itu, sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah itu,” kata Presiden Jokowi.
“Yang mengajukan bukan satu, dua, tiga puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan,” sambungnya.
Akhirnya, kata Kepala Negara, setelah melakukan lobi dan menyampaikan kesiapan infrastruktur, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
“Setelah lobi sana sini, menyampaikan apa kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita, tarakhir tiga negara, dan kita dipilih,” jelasnya.
Presiden Jokowi, mengatakan pemerinan telah menyiapkan infrastruktur selama tiga tahun agar Indonesia dapat menyelenggarakan Piala Dunia U-20.
“Kita menyiapkan tiga tahun lapangannya dicek, perbaiki, dicek lagi, diperbaiki, dicek lagi, tidak semudah itu,” ucapnya.
Bahkan, kata Presiden Jokowi, provinsi dan kota sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 telah menandatangani government guarantee atau country house guarantee.
“Dan saat kita menandatangani country house guarantee, berarti disitu sudah tercantum semuanya apapun yang harus kita komitmenkan dan kita tanda tangan,” jelasnya.
“Kemudian provinsi maupun kota yang ditunjuk juga ada tanda tangan country house guarantee, komitmen tanda tangan ada semuanya,” lanjutnya.

Jadikan Pembelajaran
Dengan pembatalan tersebut, kata Presiden Jokowi, sebagai pembelajaran untuk persepakbolaan nasional Indonesia.
“Kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi,” ucapnya.
“Itu saja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola, tapi aduh pusing, pusing betul ngurus,” pungkas Presiden Jokowi.
Sebagaimana diketahui, FIFA telah mengumumkan keputusan yang menyatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
“FIFA telah memutuskan, karena situasi terkini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” demikian keterangan dari situs FIFA.
Keputusan tersebut diambil setelah pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua PSSI Erick Thohir, di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023).
Selanjutnya, penunjukkan tuan rumah baru akan segera diumumkan. FIFA memastikan jadwal Piala Dunia U-20 tidak mengalami perubahan.
Dalam keputusannya, FIFA juga menyebut terkait potensi sanksi terhadap PSSI akan diputuskan pada tahap berikutnya.
Berkaitan dengan sanksi, Presiden Jokowi telah menginstruksikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk berupaya maksimal agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi.
“Saya telah meminta Ketua Umum PSSI, Bapak Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi,” ucapnya, Kamis (30/3/2023) petang.
“Termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya,” pungkas Presiden Jokowi. *
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling