Presiden Prabowo Optimis Indonesia Bebas Kemiskinan Jauh Sebelum 2045

Presiden Prabowo Subianto. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme besar bahwa Indonesia mampu menghilangkan kemiskinan jauh sebelum tahun 2045. Pernyataan ini disampaikan dalam acara pembukaan pameran Indo Defence 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa keyakinannya didasarkan pada data dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin menggembirakan.

“Saya yakin kita bisa menghapus kemiskinan di Republik Indonesia jauh sebelum tahun 2045. Ini bukan sekadar harapan, tapi tekad dan keyakinan saya sebagai pemimpin,” ujarnya penuh semangat.

Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu dari lima atau enam ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045. Hal ini didukung oleh potensi sumber daya alam yang melimpah dan kualitas sumber daya manusia yang terus meningkat, terutama generasi muda yang kini berusia sekitar 30 tahun.

“Anak-anak muda sekarang adalah teknokrat dan pemimpin masa depan. Dalam 20 tahun ke depan, mereka akan memimpin bangsa ini keluar dari kemiskinan dan membawa Indonesia menuju kemakmuran,” tambahnya.

Presiden juga mengingatkan bahwa kemiskinan yang masih ada saat ini tidak lepas dari sejarah panjang penjajahan yang menyebabkan kekayaan Indonesia dirampas.

“Kekayaan alam kita sangat besar, diperkirakan mencapai 31 triliun dolar AS, tetapi selama berabad-abad dikuasai oleh penjajah. Kini saatnya kita mengelola kekayaan itu untuk kesejahteraan seluruh rakyat,” jelas Prabowo.

Selain fokus pada pengentasan kemiskinan, Prabowo menekankan pentingnya pembangunan sistem pertahanan nasional yang kuat. Menurutnya, pertahanan yang kokoh akan menjaga stabilitas negara, sehingga pembangunan ekonomi dan sosial dapat berjalan dengan lancar.

“Pertahanan yang kuat adalah fondasi bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menegaskan komitmen pemerintah untuk menyediakan pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Tidak ada anak Indonesia yang kelaparan dan semua anak harus mendapatkan pendidikan yang layak,” tegasnya. (*)