Pria di Jepara Ditemukan Meninggal dalam Sumur, Diduga Sudah Tiga Hari Terjatuh

Tim Basarnas Semarang evakuasi korban yang jatuh ke dalam sumur. (dok Basarnas Semarang)
Tim Basarnas Semarang evakuasi korban yang jatuh ke dalam sumur. (dok Basarnas Semarang)

Lingkar.co – Seorang pria berinisial S (40), warga Desa Muryolobo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, ditemukan meninggal dunia di dalam sumur pada Kamis (24/7/2025). Proses evakuasi dilakukan oleh tim dari Basarnas Semarang dan Tim SAR Gabungan setelah mendapat laporan dari warga yang mencium bau tidak sedap di sekitar lokasi sumur.

Menurut laporan Basarnas Semrang, penemuan jasad bermula saat warga yang melintas di dekat rumah korban mencurigai aroma tak sedap yang menyengat dari arah sumur. Warga yang penasaran memeriksa ke dalam dan menemukan jenazah dalam kondisi mengambang. Kejadian tersebut segera dilaporkan kepada perangkat desa, yang kemudian diteruskan ke Pos SAR Jepara untuk permintaan bantuan evakuasi.

Menurut keterangan warga setempat, korban sudah tidak terlihat selama tiga hari. Dugaan sementara, korban terjatuh ke dalam sumur sejak awal ia menghilang. Kecurigaan warga bermula saat menemukan sepasang sandal milik korban di dekat mulut sumur.

Meski sempat diperiksa, tak ada tanda-tanda mencurigakan pada hari pertama dan kedua. Namun, bau menyengat yang muncul pada hari ketiga membuat warga melakukan pemeriksaan ulang hingga akhirnya jasad ditemukan.

“Sekiranya pukul 15.00 WIB kami menerima laporan adanya penemuan korban yang terjatuh ke dalam sumur. Tim kami kemudian segera berangkat ke lokasi dengan berbekal peralatan vertikal, alat pernapasan, dan alat penerangan,” ujar Budiono, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang.

Budiono menjelaskan, proses evakuasi cukup menantang karena sumur memiliki kedalaman sekitar 25 meter. Namun, berkat koordinasi dan kerja sama tim, evakuasi berhasil dilakukan pada pukul 16.30 WIB. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

“Dengan berhasilnya proses evakuasi, maka operasi SAR dinyatakan ditutup. Semua Search and Rescue Unit (SRU) kembali ke satuannya masing-masing. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses ini,” tutup Budiono.

Peristiwa ini menambah daftar pentingnya kewaspadaan terhadap area berbahaya seperti sumur, terutama di lingkungan permukiman. Masyarakat diimbau untuk memasang pelindung atau penutup sumur guna mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari. ***