Prihatin Situasi Sosial Politik Saat Ini, Masjid Agung Semarang Gelar Doa Bersama

Suasana doa bersama di Masjid Agung Semarang pada Senin (1/9/2025). Foto: istimewa
Suasana doa bersama di Masjid Agung Semarang pada Senin (1/9/2025). Foto: istimewa

Lingkar.co – Ratusan umat Islam mengikuti doa bersama untuk mendoakan Indonesia, termasuk Kota Semarang di Masjid Agung Semarang (MAS) atau akrab juga disebut dengan Masjid Kauman Semarang, Senin (1/9/2025).

Ketua Takmir MAS KH Hanif Ismail menyatakan kegiatan doa bersama di Masjid Agung Semarang merupakan bentuk keprihatinan terhadap fenomena sosial dan politik saat ini, yakni kericuhan dan tindakan anarkis yang terjadi dalam menyampaikan aspirasi.

“Kami tidak ingin masyarakat Semarang menjadi resah, menjadi gelisah. Bahkan, mungkin kalau itu sampai terjadi di Kota Semarang, kita semuanya yang akan sedih,” katanya.

Yang rugi, kata dia, bukan hanya pemerintah, tetapi masyarakat juga akan rugi kalau kedamaian terusik dan situasi menjadi tidak teratur, apalagi fasilitas-fasilitas umum justru dirusak.

“Kami berharap Semarang tetap damai, Semarang Amin tetap aman, nyaman gitu ya. Kami tidak ingin masyarakat Semarang diadu domba,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi inisiasi dari berbagai pihak untuk terus menyuarakan perdamaian, termasuk melalui doa bersama.

“Kami tentu atas nama pemerintah Kota Semarang mengucapkan banyak terima kasih kepada organisasi Islam, organisasi masyarakat, dan lain sebagainya yang sore hari ini mengadakan doa bersama,” katanya.

Sebagai umat beragama, kata dia, meyakini bahwa segala persoalan yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari kehendak sang maha pencipta, Allah SWT.

“Kita harus kembali kepada Tuhan, kepada Allah SWT, dan kita berdoa bersama-sama dengan beberapa tokoh agama. Dengan kebersamaan ini, kami ingin meyakinkan kepada seluruh masyarakat Kota Semarang bahwa kita tetap dalam keadaan baik-baik saja,” katanya.

Turut hadir dalam kesempatan itu, sejumlah perwakilan ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, dan LDII, anggota DPRD Kota Semarang Syahrul Qirom, dan Ketua Forum Komunikasi Ormas Semarang Bersatu (FKSB) Jumai.

Kegiatan diawali dengan pembacaan shalawat dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW bersamaan dengan masuknya bulan kelahirannya, Robiul Awal.

Kemudian, pembacaan doa bersama untuk Indonesia, khususnya Semarang, dilanjutkan dengan pembacaan Deklarasi Komponen Masyarakat Kota Semarang.Ada beberapa poin dalam deklarasi itu, di antaranya mengajak seluruh komponen masyarakat menjaga situasi kondusif, mengimbau untuk menyalurkan aspirasi dengan cara santun, dan menolak segala bentuk provokasi, kekerasan, maupun tindakan anarkis.