Puluhan Rumah Rusak dan Pohon Tumbang Diterjang Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Petugas dari Pemkab Kendal saat meninjau lokasi rumah rusak diterjang angin. Foto: Yoedhi/Lingkar.co
Petugas dari Pemkab Kendal saat meninjau lokasi rumah rusak diterjang angin. Foto: Yoedhi/Lingkar.co

Lingkar.co – Hujan deras disertai angin kencang melanda tiga desa di Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, Minggu (29/9/2025) malam. Peristiwa yang terjadi Minggu malam ( 28/9/25) sekitar pukul 20.00 WIB itu menyebabkan puluhan pohon tumbang serta ratusan rumah warga mengalami kerusakan, mulai dari ringan hingga parah.

Berdasarkan laporan sementara, kerusakan paling parah terjadi di Desa Penaruban dan Sambungsari, sementara Desa Payung dan Penyangkringan mengalami kerusakan ringan. Sejumlah pohon tumbang bahkan menimpa kabel listrik PLN sehingga aliran listrik sempat padam.

Di Desa Payung, sebuah pohon trembesi berdiameter sekitar 50 sentimeter tumbang di Jalan Bahari, tepat di depan SMK Muhammadiyah 3 Weleri. Pohon rambutan juga menimpa rumah warga di Dukuh Krajan RT 1 RW 1, serta satu pohon lain merusak teras mushola di RT 4 RW 1.

Di Dusun Pagersari, Desa Penaruban, enam rumah dilaporkan rusak parah, sementara 20 rumah lainnya rusak sedang hingga ringan. Kerusakan tersebar di RT 2, 3, dan 4 RW 01 serta RT 2 dan 3 RW 02.

Seorang warga Pagersari, Mustofa, menuturkan hujan deras disertai angin kencang terjadi tiba-tiba setelah Isya. Saat listrik padam, angin langsung merusak atap rumahnya. “Waktu itu ada dua anak kecil dan neneknya di dalam rumah. Bahkan salah satu anak tertimpa reruntuhan bangunan di bagian kepala,” ujarnya.

Sementara itu, atap lantai dua rumah milik Dedi, seorang pedagang bakso, juga beterbangan terbawa angin hingga menimpa rumah di belakangnya. Beruntung saat kejadian tidak ada orang di lantai dua rumah tersebut.

Kepala Dusun Pagersari, Widiarto, menyatakan pihak desa sudah melaporkan kejadian ini ke kecamatan dan melakukan pendataan. Ia berharap segera ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kendal. “Untuk biaya perbaikan darurat, warga tidak memiliki dana mendadak,” jelasnya.

Meski tidak ada korban jiwa, satu anak mengalami luka ringan akibat tertimpa bangunan. Saat ini warga bersama perangkat desa dan relawan mulai melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing serta memperbaiki rumah yang terdampak. (*)

Penulis: Yoedhi W