Lingkar.co – Kepala Desa (Kades) Jakenan, Kabupaten Pati Novi Eko Yulianto menanggapi ratusan kades yang mendeklarasikan dukungan kepada Sudewo sebagai Calon Bupati Pati dan Kapolda Jawa Tengah Ahmad Lutfi sebagai Calon Gubernur Jateng pada Pilkada 2024.
Menurutnya, aksi tersebut sangat tidak etis. Apalagi, dilakukan lengkap dengan menggunakan seragam kades.
Dalam Pilkada 2024, katanya, Kades harus bersikap netral. Juga harus menjadi teladan yang baik bagi masyarakat di desa.
“Mendukung itu hak-hak saja, tetapi kan juga harus beretika. Apalagi Kades ini harusnya bersikap netral. Harusnya kita juga santun, masih pakai seragam atribut lengkap, kok mendeklarasikan salan satu bakal calon, an gitu,” kata Novi, kemarin.
Aksi tersebut, katanya, dilakukan setelah penyerahan SK perpanjangan masa jabatan kades di Alun-Alun Simpang Lima Pati. Saat itu, dirinya mengaku terkejut. Pasalnya, sesuai agenda aksi yang dilakukan berbentuk Aksi Pati Damai menanggapi kasus viral di Sumbersoko, Sukolilo.
“Awalnya kan yang di alun-alun itu deklarasi Pati Damai. Tetapi kenapa tiba-tiba ada deklarasi untuk mendukung salah satu calon pada pilkada tahun ini. Saya pikir itu kurang pas. Aksi itu kan juga tidak lepas dari pimpinan. Pasti tidak akan melakukan aksi tanpa adanya persetujuan atau izin pimpinan,” ujarnya.
Atas kejadian, dirinya berharap Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bisa segera menengahi kasus ini.
“Bawaslu harus bisa segera bekerja, karena negara ini diatur dengan undang-undang. Mereka pasti punya undang-undang. Kalau benar menyalahi ya harus ditindak tegas,” tandasnya.
Jika tidak ada tindakan tegas dari Bawaslu, Novi khawatir akan muncul pelanggaran yang lebih parah.
“Bisa juga menimbulkan konflik sosial di masyarakat,” pungkasnya. (*)
Penulis: Miftahus Salam