Lingkar.co — Pemerintah Kabupaten Kendal secara resmi membentuk Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pembentukan Satgas ini merupakan langkah strategis untuk memastikan program prioritas pemerintah pusat tersebut berjalan lancar, tertib, dan terjamin kualitasnya di Kabupaten Kendal, menyusul beberapa insiden keracunan di daerah lain.
Sosialisasi dan pembentukan Satgas ini dilaksanakan pada Jumat, 03 Oktober 2025, pukul 08.00 s.d. 11.00 WIB di Ruang Rapat Ngesti Wedhi Pemkab Kendal.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Forkopimda dan seluruh stakeholder terkait, meliputi Sekda Kendal Agus Dwi Lestari, S.H., M.H. yang mewakili Bupati, Dandim 0715/Kendal Letkol Inf Bagus Setyawan S.Hub.Int, Kapolres Kendal AKBP Hendry Susanto Sianipar, S.I.K, perwakilan Kajari, Ketua Pengadilan Agama, Inspektorat, Staf Ahli Bupati, Asisten Setda, hingga Koordinator SPPG.
Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, SH, MH, dalam sambutannya menegaskan bahwa keputusan Bupati Kendal telah diterbitkan untuk membentuk Satgas MBG. Satgas ini melibatkan tidak hanya pemerintah daerah, tetapi juga seluruh perangkat terkait, termasuk Forkopimda, untuk membantu percepatan dan memastikan program berjalan tanpa permasalahan.
“Dalam keputusan Bupati Kendal tersebut, disebutkan keterlibatan Forkopimda dan seluruh stakeholder sebagai anggota Satgas Percepatan MBG, mulai dari Bupati Kendal selaku Pembina hingga Intel Korwil BIN sebagai anggota,” jelas Sekda Agus Dwi Lestari.
Sinergi antari instansi ditegaskan kembali oleh Dandim 0715/Kendal, Letkol Inf. Bagus Setyawan, S.Hub.Int. Ia menekankan bahwa program MBG sangat krusial dan memerlukan sinergi serta saling membantu demi percepatan pelaksanaannya. Dandim juga menyampaikan bahwa sejak launching pertama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), TNI telah mendapat perintah untuk melakukan pendampingan terhadap program MBG. Saat ini, dari total kuota 93 unit MBG di Kendal, 26 unit SPPG telah beroperasi.
Kapolres Kendal, AKBP Hendry Susanto Sianipar, S.I.K., menyambut baik pembentukan Satgas ini. Beliau menekankan bahwa adanya Satgas akan membuat pelaksanaan program lebih efisien, sehingga setiap anggota “tau siapa dan berbuat apa sesuai kewenangan masing-masing.”
Kapolres Hendry Susanto Sianipar menegaskan pentingnya tiga aspek dalam program MBG, yaitu Mutu, Bahan Makanan, dan SOP (Standar Operasional Prosedur). “Mutu harus dijamin sesuai SOP dasar makanan,” tegasnya. Untuk menjamin hal ini, Polres Kendal turut melaksanakan pelatihan terkait program MBG yang akan disertifikasi oleh Dinas Kesehatan.
Sementara itu, Kasi Intel Kejari Kendal, Agung Wibowo, menyampaikan bahwa kejaksaan telah diberi tugas untuk memonitor jalannya Program MBG. Ia juga meminta pemerintah daerah untuk segera menyiapkan lahan bagi pembangunan SPPG.
Koordinator SPPG, M. Faris Maulana, memaparkan data terbaru per 26 September 2025: baru 26 dari 93 unit SPPG yang beroperasi. Ia juga mengungkapkan total penerima manfaat yang sudah terlayani mencapai 89.097 orang, namun masih ada 165.365 orang yang belum terlayani.
Dalam laporannya, Faris menyinggung adanya temuan terkait broker SPPG yang menawarkan titik SPPG dengan harga fantastis hingga Rp100 juta, sehingga seluruh pihak diminta untuk mewaspadai praktik tersebut. Ia juga menekankan perlunya pengawasan ketat dan evaluasi terhadap mitra pengadaan MBG untuk perbaikan ke depan.
Dari sisi kesehatan, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Ferry Rad Bonay, menjelaskan upaya percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai jaminan keamanan pangan. Setelah penyederhanaan, persyaratan teknis SLHS kini hanya membutuhkan Surat Izin SPPG, Layout dapur, dan Sertifikat kursus keamanan pangan yang dapat diurus secara daring.
Menutup diskusi, Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Bondan Wicaksono, memberi saran agar fokus ditekankan pada komitmen mitra terkait pendirian SPPG dan menyarankan pembuatan Posko di setiap Kecamatan untuk antisipasi kejadian tak terduga, dengan dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Korwil BIN Kendal, Zainal Lubis, turut mendukung pembentukan Satgas dan menekankan pentingnya pembentukan paguyuban SPPG demi profesionalisme program MBG. (*)
Penulis: Yoedhi W