KENDAL, Lingkar.co – Ribuan hektar sawah padi di kabupaten Kendal terendam banjir Sabtu lalu. Sebagian besar sawah terkena banjir selama tiga hari, namun sebagian ada yang masih terendam banjir hingga hari ini, Rabu (4/1/2023).
Banjir melanda di beberapa kecamatan di wilayah Pantura Kendal. Antara lain di kecamatan Rowosari, Weleri, Cepiring, Pegandon, Patebon, Kendal, Brangsong, Kaliwungu, Ringinarum, Ngampel, dan Kaliwungu Selatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, total tanaman padi yang terkena banjir sekitar 2.597 hektar. Padi yang terendam rata-rata baru berusia tanam 15 hari sampai 30 hari.
Kendati demikian, pihaknya belum dapat menaksir dampak akibat terendam banjir. Menurutnya, hal itu karena masih dalam pemantauan.
Banjir kali ini airnya jernih, katanya. Karena dari curah hujan yang tinggi, sehingga tidak menggangu tanaman padi. Hanya saja jika banjir terlalu lama hingga lebih dari lima hari, bisa mempengaruhi pertumbuhan benih padi.
“Kalau tanaman terendam lebih dari sepuluh hari dengan air keruh banyak matinya. Namun jika airnya bening kemungkinan besar tidak mati. Kalau seandainya ada yang mati nantinya kita ganti dengan bibit cadangan,” ujarnya.

Bantuan Bibit
Untuk antisipasi, Pandu akan berkoordinasi dengan Pemprov Jateng jika ada tanaman padi yang mati akibat terkena banjir supaya bisa memberikan bantuan dari cadangan benih, “Jika cadangan benih di provinsi habis, maka akan minta bantuan dari pemerintah pusat,” ucapnya.
Pantauan di lokasi, tidak hanya padi yang terendam banjir. Namun ada juga tanaman jagung dan sayuran di sawah juga ikut terendam banjir.
Salah satu petani di kecamatan Kendal, Nur Kasan menerangkan, tanaman padi yang terendam di kecamatan Kendal sekitar 21 hektar. Menurutnya, tanaman padi bisa terselamatkan, karena hanya beberapa hari terendah banjir.
Namun jika ada tanaman padi yang mati, maka ia berharap bisa mendapatkan bantuan benih dari pemerintah.
“Saat ini tanaman belum tampak ada yang mati. Namun jika ada yang mati petani minta pemerintah bisa membantu memberikan bibit padi,” harapnya. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat