Lingkar.co – Ribuan peziarah memadati Makam Setumbun di Sarang, Rembang, untuk memperingati Haul Masyayikh Sarang yang ke-71 pada Kamis (10/7/2025). Acara ini menjadi momen penting untuk mengenang dan mendoakan para ulama pendiri pesantren, sekaligus memperkuat ikatan spiritual di tengah tantangan zaman.
Dalam tausiyahnya, KH. M. Yusuf Chudlori, yang juga dikenal sebagai Gus Yusuf, A’wan Syuriah PWNU Jawa Tengah, menekankan pentingnya menempatkan hati pada para guru dan masyayikh sebagai perantara mendekatkan diri kepada Allah.
“Level kita saat ini belum cukup untuk langsung menyandarkan hati sepenuhnya pada Allah dalam kondisi serba tak menentu. Maka, sandarkanlah hati kita pada orang-orang yang dekat dengan-Nya, yaitu para guru dan masyayikh,” tegas Gus Yusuf.
Gus Yusuf, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang, menjelaskan bahwa berkah bisa diraih dengan menjalankan hal-hal yang menjadi kesenangan para guru, yaitu mengaji, menelaah ilmu, dan menyebarkan ilmu yang telah didapatkan.
Ia juga menyoroti peran penting wali santri, yang memberikan dukungan moral, material, dan doa tulus agar para santri dapat fokus menuntut ilmu dan membentuk karakter.
“Peran orang tua sangat vital dalam mencetak generasi penerus yang berakhlak dan berilmu,” ujarnya.
Selain itu, Gus Yusuf menggarisbawahi peran strategis alumni pesantren sebagai cerminan dan duta pesantren di masyarakat. Alumni diharapkan terus menanamkan spirit keilmuan yang mendalam, nilai-nilai keislaman yang moderat, serta etos pengabdian kepada masyarakat.
“Alumni adalah indikator keberhasilan pendidikan pesantren dan perpanjangan tangan dakwah para kiai,” katanya.
Gus Yusuf juga mengutip dawuh KH. Mahrus Aly Lirboyo, yang menyatakan bahwa tanda berkah ilmu terlihat dari kemampuan anak cucu dan santri dalam mengamalkan ilmu yang diwariskan, bukan hanya sekadar mengetahui.
Menutup tausiyahnya, Gus Yusuf mengajak para peziarah untuk menjaga pesantren dan segala peninggalannya, baik fisik maupun non-fisik, seperti ajaran dan nilai-nilai luhur.
“Dengan menjaga amanah ini, insya Allah kita akan selalu mendapatkan berkah para guru,” pungkasnya. (*)
Penulis: Fikri
Editor: Miftah