Ribuan Warga Hadiri Jawa Tengah Bersholawat saat 100 Hari Kepemimpinan Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Suasana Jawa Tengah Bersholawat. Foto: dokumentasi Pemprov Jateng
Suasana Jawa Tengah Bersholawat. Foto: dokumentasi Pemprov Jateng

Lingkar.co – Ribuan warga dari berbagai daerah Jawa Tengah hadiri Jawa Tengah Bersholawat dan doa bersama saat 100 hari kepemimpinan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di halaman kantor Gubernur Jateng pada Minggu, (1/6/2025) malam.

Doa bersama itu juga sekaligus memperingati Hari Lahir Pancasila tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2025, yang dihadiri oleh Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dan KH Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar).

Hadir juga kepala daerah maupun perwakilan kepala daerah dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan Forkopimda Jateng.

Gus Kautsar mengatakan, dalam Pancasila mengandung banyak makna yang jelas. Mencakup ketuhanan, keadilan, musyawarah, dan nilai-nilai luhur lain yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan.

Menurut dia, peringatan Hari Lahir Pancasila dengan bersholawat yang digagas oleh Gubernur Ahmad Luthfi ini merupakan sebuah pertemuan yang sangat bagus. Apalagi juga sebagai bentuk syukur atas 100 hari kerja Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

Gus Kautsar berpesan kepada para kepala daerah yang hadir termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur tentang kewajiban sebagai pemimpin, yaitu memastikan masyarakat mendapatkan program-program terbaik. Baik untuk hal-hal bersifat materi maupun rohani, melalui kesejahteraan masyarakat dan kecerdasan rohani.

Baca juga: Pemerintah Batal Berikan Diskon Listrik Juni-Juli, Fokus Salurkan Subsidi Upah

“Penting untuk menjadi pemimpin yang mendengarkan. Gubernur Ahmad Luthfi ini sosok yang mau mendengarkan,” katanya saat ceramah dalam acara Jawa Tengah Bersholawat.

Pernyataan Gus Kautsar tersebut juga didukung oleh beberapa perwakilan bupati yang hadir. Kepemimpinan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin sangat cair dan dapat berkomunikasi secara informal. Keduanya juga sosok yang mau mendengarkan untuk kemajuan Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, Pancasila yang lahir pada tanggal 1 Juni terdapat nilai-nilai gotong royong, musyawarah, dan toleransi. Nilai-nilai itu menjadi nafas yang dibawanya dalam rangka membangun Jawa Tengah.

Pun demikian, dalam melakukan pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Butuh kebersamaan dari berbagai elemen masyarakat.

“Seratus hari ini adalah evaluasi, memang ada yang kurang maksimal, tapi akan kita maksimalkan kembali. Prinsipnya, dalam membangun Jawa Tengah tidak boleh ada ego sektoral, harus bersama-sama,” katanya.

Terkait acara Jateng Bersholawat yang dihadiri ribuan warga, Ahmad Luthfi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Permasalahan sosial yang ada di masyarakat merupakan tantangan tersendiri yang harus diselesaikan dalam 100 hari kepemimpinannya ini.

“Ke depan kita harus lakukan lagi, sehingga peningkatan pelayanan masyarakat, keterbukaan informasi publik, dan pembangunan harus kita genjot lagi. Sehingga 100 hari merupakan evaluasi untuk ditingkatkan di hari-hari berikutnya,” katanya. (*)