Rilis Lagu “Salah Kaprah”, Kathul: Wong Lanang Kudu Berjuang

Kathul, penyanyi tembang Salah Kaprah sedang berpose. Lingkar.co
Kathul, penyanyi tembang Salah Kaprah sedang berpose. Lingkar.co

GROBOGAN, Lingkar.co – Kathul, penyanyi dangdut asal Kabupaten Grobogan, merilis lagu baru berjudul Salah Kaprah.
 
Sebelumnya, penyanyi yang aktif berkarya bersama grup musik ANP ID ini telah terkenal dengan lagunya Pengangguran Yo Lumayan.
 
Lagu-lagunya yang bernada santai dan dekat di hati ini terasa dekat dengan pecinta musik dangdut. Sebab tidak jarang, Ia menciptakan lagu berisi kisah yang banyak orang alami.
 
Salah Kaprah merupakan lanjutan dari lagu sebelumnya yang berjudul Tenanan. Lagu barunya tersebut bercerita tentang perjuangan seorang suami demi membuat istrinya bahagia.
 
“Alur cerita dari tembang itu, menceritakan perjuangan seorang lelaki untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya,” terangnya, pada tim Lingkar.co, Senin (20/9/2021).

Baca Juga:
Keren! Sepeda Listrik Tenaga Surya Asli Semarang Kuat Nanjak


 
Dalam lagu tersebut, Kathul menggambarkan seorang suami yang rela melakukan apapun demi memenuhi keinginan istri, namun istrinya tidak pernah merasa cukup.
 
“Tokoh istri mempunyai watak matrealistis dan selalu menutut suami. Namun demikian suami tetap sabar dan berjuang meski ekspektasinya salah kaprah,” terangnya.
 
Ia mengaku, isi lagu tersebut terinspirasi dari kisah rumah tangga temannya.
 
“Untuk selanjutnya kita akan membuat Trilogi dari lagu Tenanan, Salah Kaprah, dan yang satunya akan rilis dalam waktu dekat,” sambungnya.
 
Lagu-lagu Kathul lainnya dapat didengarkan melalui kanal Youtube, ANP ID, grup yang juga menaunginya.
 
Kathul berharap, lagunya bisa sampai ke hati masyarakat luas. Selanjutnya, Ia berencana terus berkarya menciptakan lagu lain.
 

Arti dan lirik Lagu Salah Kaprah


Tetes eluhmu tanggung jawabku
(Tetes keringatmu tanggung jawabku)
 
Kringetku gawe tombo tangismu
(Keringatku jadi obat sedihmu)
 
Tibo tangiku kanggo golek nafkah
(Jatuh bangunku untuk mencari nafkah)
 
Kowe tetep anteng neng omah
(Kamu tetap tenang di rumah)
 
Nanging kabeh ora ono buktine
(Namun semua tak ada bukti)
 
Janjimu biyen rak ono nyatane
(Janjimu dulu tidak ada kenyataannya)
 
Sak iki dewe wes kadung omah omah
(Sekarang kita sudah berumah tangga)
 
Dadine malah salah kaprah
(Jadinya salah kaprah)
 
Reff:
 
Tak ewangi kerjo esuk tekan wengi mung kanggo kue
(Kerja dari pagi hingga malam cuma untukmu)
 
Awak kesel ati mangkel rak ono harga dirine
(Badan lelah, hati gundah, tidak ada harga dirinya)
 
Sirah mumet rai pucet dompet seret seh rah mesake
(Kepala pusing, wajah pucat, dompet tipis, masih tidak kasihan)
 
Sitik akeh rejekine sing penting tanggung jawabe
(Banyak sedikitnya rezeki yang penting tanggung jawabnya)
 
Ojo ngono dek dipertahanke
(Jangan seperti itu dek, pertahankan)
 
Yen koyo ngene men eman rumah tanggane
(Kalau seperti ini biar sayang rumah tangganya)***
 
Redaksi Lingkar.co