YERUSALEM, Lingkar.co – Rusia menengahi kesepakatan untuk pembebasan seorang gadis Israel yang secara tidak sengaja menyeberang ke Suriah. Rencananya, akan lakukan pertukaran tahanan gadis itu dengan dua warga Suriah yang Israel tahan.
Gadis Israel itu menyeberang ke daerah Quneitra di Suriah, di bagian Golan yang Suriah kuasai, dan tertangkap oleh otoritas Suriah. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengomentari laporan kantor berita SANA tentang pertukaran tahanan itu selama wawancara dengan Radio Angkatan Darat Israel.
Namun, Netanyahu mengatakan, dia menggunakan koneksinya dengan presiden Rusia untuk menangani situasi penyelamatan nyawa.
Laporan SANA itu muncul sehari setelah kabinet pemerintah Israel bertemu dalam sesi khusus untuk membahas apa yang para pejabat sebut sebagai masalah kemanusiaan. Yang mana,Rusia yang merupakan sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad terlibat di dalamnya.
“Saya menggunakan koneksi pribadi saya dengan Presiden Vladimir Putin untuk menyelesaikan masalah. Kami berada di tengah kontak sensitif. Kami bertindak secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk menangani masalah ini. Dan saya yakin kami akan menyelesaikannya,” kata Netanyahu kepada Radio Angkatan Darat Israel.
Kantor berita SANA dalam laporannya juga menyebutkan, Israel telah menahan dua warga Suriah yang berasal dari Dataran Tinggi Golan. Yakni bagian wilayah yang direbut oleh pasukan Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Namun, pihak layanan penjara Israel tidak menanggapi permintaan komentar. Setelah SANA menerbitkan laporannya, radio publik Israel, Kan mengatakan, mediasi Rusia masih berlangsung dan sebuah pesawat membawa penasehat keamanan nasional Israel kembali setelah pembicaraan di Moskow. (ara/dim)