JAKARTA, Lingkar.co – Menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun ini, penampakan Masjid Agung Istiqlal hadir dengan wajah baru. Karena lengkap dengan sinar terang dan lampu-lampu yang indah.
Signify Indonesia sebagai perusahaan di bidang pencahayaan turut ambil bagian dalam proyek renovasi masjid nasional Indonesia tersebut. Signify memberikan pencahayaan LED terkoneksi pada pencahayaan arsitektural, lanskap, serta pencahayaan dalam dan luar ruang. Sebanyak 3.375 lampu dipasang pada fasad utama masjid, kubah utama dan kubah kecil, fasad menara, koridor, dan ruang aula salat utama.
“Masjid ini tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga sebagai ikon kota yang memiliki arti penting bagi bangsa. Oleh karena itu, menyoroti keunikan dan keagungan arsitekturalnya menjadi visi kami saat mengonsepkan pencahayaan agar dapat memainkan peran fungsional dan estetika,” kata Dedy Bagus Pramono, Country Leader Signify Indonesia.
Baca Juga:
MUI Jawa Tengah Perbolehkan Sholat Tarawih Di Masjid
Dengan pencahayaan baru, Masjid Istiqlal terlihat semakin indah dan megah. Sangat cocok untuk bangunan yang memiliki nilai sejarah dan religius yang tinggi.
Konsep pencahayaan dalam ruangan di aula salat utama memberikan pengalaman unik bagi jamaah. Pencahayaan arsitektural dinamis UnistrupG4 RGBW menerangi aula dengan suhu warna berbeda. Itu untuk merepresentasikan sinar matahari alami (putih pada siang hari dan kuning menjelang senja).
Ciptakan Ilusi Beribadah di Bawah Langit Terbuka
“Pencahayaan itu menciptakan ilusi beribadah di bawah langit terbuka dan mengubah pemandangan mengikuti waktu salat. Hal ini bisa membantu menambah kekhidmatan saat beribadah,” kata Dedy.
Untuk pencahayaan luar ruangan menggunakan portofolio pencahayaan arsitekturalnya yang dinamis, lampu sorot UniFloodM dan UniStrip G4, untuk menerangi fasad dengan suhu warna tertentu untuk merepresentasikan sinar matahari alami.
Pada kubah utama, terpasang rangkaian lampu sorot LED eksterior jarak jauh Color Kinetics ReachElite. Lengkap dengan teknologi IntelliHue yang merupakan pendekatan canggih Color Kinetics untuk memadukan warna.
Baca Juga:
Pencegahan Penyebaran Covid-19, Bupati Apresiasi Penerapan Prokes di Masjid
Perepaduan itu juga menghasilkan cahaya putih berkualitas tinggi yang cerdas dan sangat akurat. Warna pastel lembut, hingga warna yang sepenuhnya tersaturasi dalam sebuah luminer yang terkontrol secara tepat.
Dengan teknologi ini, pencahayaan dinamis pada kubah Istiqlal dapat merepresentasikan fenomena alami. Seperti bulan purnama dan fenomena super-blue blood moon.
Berdiri di atas lahan seluas 91.629 m2, Masjid Agung Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, dengan kapasitas untuk menampung hingga 120.000 jamaah. Nama “Istiqlal” berarti ‘kemerdekaan’ dalam bahasa Arab karena pembangunannya untuk memperingati kemerdekaan Indonesia dan untuk menjadi masjid Nasional.
Berlokasi di Jakarta Pusat, masjid ini dirancang oleh arsitek Frederich Silaban pada tahun 1954. Pembangunannya membutuhkan waktu selama 17 tahun. Ketika rencana renovasi final di tahun 2018, Signify mengambil kesempatan untuk memberikan konsultasi tentang peningkatan pencahayaan interior dan eksterior bangunan ikonik tersebut.(ara/lut)