Site icon Lingkar.co

Satgas Covid-19 Tak Ijinkan Silaturahmi Fisik Selama Masa Lebaran

ILUSTRASI: Kegiatan Silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1442 H. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

ILUSTRASI: Kegiatan Silaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1442 H. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

JAKARTA, Lingkar.co – Pemerintah melalui juru bicara Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk tidak melakukan silaturahmi fisik dan menaati larangan mudik Lebaran.

Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19 saat Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1442 H berlangsung.

“Kita tahu kalau mudik sebagai budaya setiap lebaran pasti silahturahmi bertemu dengan orang tua, kerabat, pasti tidak bisa tidak menyentuh bagian dari tubuh entah salaman, berpelukan, mencium pipi kiri dan kanan,” ujar Wiku, Kamis (6/5).

Baca juga:
Sopir Bus Dihukum Tiga Tahun, Keluarga Korban Kecelakaan Kecewa

Menurutnya potensi kontak fisik itu adalah yang harus masyarakat hindari karena dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.

Hal tersebut menjadi salah satu latar belakang larangan mudik yang pemerintah keluarkan untuk periode 6-17 Mei 2021.

“Silakan melakukan silahturahmi secara virtual dan ini adalah pola baru karena dalam kondisi bahaya. Jangan melakukan mudik karena mau silaturahmi fisik,” tegasnya.

Baca juga:
Akibat Puntung Rokok, Seorang Lansia Terbakar di Rumahnya

Pihaknya meminta agar semua pihak mematuhi larangan mudik tersebut dan menyebarkan informasi tersebut kepada masyarakat luas.

Selain itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati meminta agar masyarakat untuk tidak nekat melakukan mudik Lebaran dan menggunakan travel gelap atau tidak resmi.

Adita mengatakan menggunakan jasa travel tidak resmi justru akan merugikan penumpang, karena tidak ada jaminan asuransi dan tidak ada pengawasan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga:
Dampak Pandemi, Pedagang Batik Pekalongan Kurangi Karyawan hingga Tutup Toko

“Kita ingatkan kepada anggota masyarakat jangan tergiur, jangan terbujuk oleh travel gelap. Karena dampaknya kepada kita sendiri akan berat, akan repot apalagi ketika tertangkap dan ditahan,” pungkasnya. (ara/luh)

Exit mobile version