Sedekah Bumi Purwosari Blora, Upaya Tarik Wisatawan ke Blora

Lingkar.co – Sedekah bumi adalah suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil buminya. Upacara ini sangat populer di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Purwosari, kecamatan Blora kota, kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Rabu (31/05/2023) pagi.

Bahkan, pantauan Lingkar.co dilokasi menunjukkan masyarakat membawa berbagai makanan yang disusun dalam bentuk gunungan diarak keliling desa ini. Selain itu, iringan kesenian seperti Barongan membuat suasana sedekah bumi menjadi meriah.

Tak hanya itu, masyarakat dari dalam kota Blora maupun luar kota juga terlihat berbondong-bondong memadati acara tersebut.

Kepala Desa Purwosari, Annisa Widhi Rumdani, menyampaikan bahwa sedekah bumi merupakan manifestasi rasa syukur masyarakat Desa Purwosari terhadap berkah yang mereka terima.

“Sedekah bumi merupakan tradisi yang sudah dilakukan rutin oleh masyarakat setempat setiap tahun. Ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Purwosari atas berkah dan rezeki yang diberikan oleh Allah,” ucapnya.

Dirinya menambahkan bahwa sedekah bumi merupakan tradisi warga yang rutin dilaksanakan setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Adha.

Selain sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas melimpahnya hasil panen pertanian, sedekah bumi juga berfungsi sebagai wadah dalam memberikan hiburan kepada masyarakat serta meningkatkan kerukunan dan keharmonisan antarwarga yang telah terjalin.

“Kegiatan tersebut juga bertujuan memberikan hiburan kepada masyarakat dan meningkatkan kerukunan serta keharmonisan antarwarga yang telah terjalin. Di antara hiburannya terdapat pagelaran seni kethoprak, jambean di atas air, Barongan, pameran bonsai dan lukisan, dan lain sebagainya,” terangnya.

Sebagai Kepala Desa, ia berharap tradisi sedekah bumi dapat membuat warga Desa Purwosari lebih bersyukur atas berkah dan nikmat yang diberikan oleh Allah. Selain itu, tradisi ini juga memberikan kemudahan bagi warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

“Kami sudah lama menunggu tradisi sedekah bumi ini. Tradisi ini justru membuat kami lebih akrab. Nasi dan jajanan yang kami buat juga kami sediakan untuk keluarga, saudara, dan teman-teman yang ada di Blora,” ungkapnya.

Melalui sedekah bumi ini, ia berharap masyarakat dapat lebih bersyukur atas berkah yang diterima dan memahami arti pentingnya saling berbagi bersama.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa agenda tahunan di Desa Purwosari telah menjadi tradisi yang turun-menurun. Sebagai kepala desa, ia hanya memfasilitasi apa yang telah menjadi tradisi dan keinginan warga.

“Kegiatan ini juga bertujuan memberikan hiburan kepada masyarakat dan meningkatkan kerukunan serta keharmonisan antarwarga yang telah terjalin. Pagelaran seni kethoprak, jambean di atas air, dan musik dangdut juga menjadi bagian dari hiburan tersebut,” tambahnya.

“Semoga tahun depan kami dapat menyelenggarakan kembali tradisi ini. Khususnya, masyarakat Purwosari dapat kembali menikmati sajian hiburan yang ada dalam salah satu tradisi kearifan lokal ini,” tandasnya.

Sementara itu, Reni, salah satu wisatawan yang hadir dalam sedekah bumi tersebut, mengaku sengaja datang ke desa tersebut hanya untuk melihat keunikannya.

“Saya sangat senang bisa datang ke sini. Ini sangat unik, berbeda dari yang lainnya, terutama dengan adanya jambean dan lain-lain. Setiap tahun saya datang ke sini. Saya hanya menikmati hiburannya dan ikut berpartisipasi dalam merebut gunungan yang membawa berkah,” ungkapnya.

Penulis: Lilik Yuliantoro