Lingkar.co – Plt. Kepala Klinik Utama PMI Kota Semarang, dr. Widhoyono, MPH, menjelaskan bahwa klinik ini berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan dengan mengedepankan profesionalitas dan empati dalam setiap aspek layanannya.
“Kami tidak hanya menyediakan layanan kesehatan umum, tetapi juga klinik spesialis seperti Telinga Hidung Tenggorokan (THT), Penyakit Dalam, gigi, dan layanan laboratorium dengan peralatan yang modern. Fokus kami adalah bagaimana setiap pasien dapat merasa terlayani dengan baik dan mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (6/11/2024).
Secara umum, klinik utama PMI Kota Semarang telah melakukan perombakan beberapa ruang agar bisa digunakan pasien dengan nyaman.
Ia terangkan untuk pelayanan thalasemia mendapatkan pelayanan khusus berupa ambulans pasien untuk mengantarkan pasien pulang setelah terapi.
“Kami juga membuka layanan konsultasi kesehatan secara online sebagai bagian dari adaptasi terhadap era digital. Ini memudahkan pasien yang mungkin tidak bisa datang langsung ke klinik namun tetap membutuhkan layanan konsultasi medis,” tambah dr. Widho.
Saya ini, kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang ini melanjutkan, Klinik Utama PMI Kota Semarang telah menerima pasien dengan berbagai klinik seperti klinik umum, klinik gigi, klinik THT, klinik thalasemia dan sebagainya. Kendati demikian, pelayanan kesehatan tersebut belum bisa menerima pelayanan BPJS karena proses administrasi yang masih berjalan.
“Kami akan terus berkembang untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, karena kesehatan adalah hak setiap orang,” tutup dr. Widho.
Di lain sisi, salah satu inovasi yang dilakukan oleh Klinik Utama PMI adalah Sosialisasi dan pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan bgi masyarakat di Kelurahan dan sekolah-sekolah dasar, yang bertujuan untuk mencegah dan mendeteksi dini gangguan kesehatan.

Baru-baru ini, klinik utama PMI Kota Semarang mengadakan pemeriksaan kesehatan untuk siswa MI Alkhoiriyah 2 & SD IT Annisa, dengan fokus pada kesehatan telinga, mulut, dan tenggorokan. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi kesehatan warga dan siswa, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat