Lingkar.co – Sejumlah bakal calon (Balon) kontestan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Semarang menyerahkan hewan kurban kepada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Jawa Tengah agar dikelola dengan baik.
Dalam catatan panitia, terdapat nama Iswar Aminuddin, Alamsyah Satyanegara (AS) Sukawijaya alias Yoyok Sukawi. Kedua balon Wali Kota Semarang ini masing-masing memberikan seekor sapi untuk kurban. Selain itu, ada juga Ady Setiawan, balon Wakil Wali Kota Semarang yang juga memberikan seekor sapi untuk kurban.
Namun hanya Yoyok Sukawi yang hari ini, Selasa (18/6/24) bisa hadir mengikuti seremonial pelaksanaan kurban di halaman kantor PWNU Jateng. Sementara Iswar dan Wawan masih menjalankan ibadah haji sehingga keduanya mengutus seorang perwakilan.
Selain itu, ada juga kader sekaligus balon Wakil Wali Kota Semarang dari PKB. Yaitu; Juan Rama dan Tazkiyatul Muthmainnah yang ikut kurban sapi secara kolektif.
Saat ditemui seusai seremonial pelaksanaan kurban, Yoyok Sukawi bersyukur adanya kurban yang dilaksanakan oleh Lazisnu Jateng. “Alhamdulillah pada hari ini saya berkesempatan mampu untuk ikut nitip kurban di PWNU Jateng. Luar biasa bener tadi disampaikan Pak Ketua panitia PWNU Jateng menggelar kurban ini se-Jawa Tengah yang puncaknya di sini,” katanya kepada wartawan.
Ia mengakui, kurban yang dikelola dengan baik bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Meski hanya sekali dalam setahun, namun dari sisi penambahan gizi sangat baik. “Tadi sudah dilaporkan seratus miliar sekian ya, luar biasa,” ucapnya.
Yoyok Sukawi pun mengaku bangga bisa ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan kurban yang dilaksanakan oleh Lazisnu Jateng. “Saya merasa bangga banget bisa ikut terlibat di dalamnya. Mudah-mudahan nanti tersalurkan dengan baik. Nanti bisa membawa manfaat bagi fakir miskin,” tuturnya.
Sementara Ketua Lazisnu Jateng, H. Muhammad Mahsun mengatakan, pihaknya hanya melakukan seremonial dengan kapasitas yang terbatas. Sebab, pelaksanaan yang langsung di masyarakat dilaksanakan oleh UPZIS di tingkat kabupaten kota dan kecamatan.
“Jawa Tengah ini hanya simbolik, sebetulnya yang secara langsung di bawah, yaitu di Kota dan MWCNU (kecamatan). Kalau di kita itu namanya UPZIS, Unit Pengelola Zakat Infak dan Sedekah,” ungkapnya.
“Sebenarnya kapasitasnya hanya 10 untuk menyembelih di sini, tapi tahun ini sebelas, terdiri dari sepuluh sapi, satu kerbau dan tujuh kambing,” sambungnya.
Saat ini, lanjutnya, ada lima UPZIS yang sudah melaporkan sekitar 2500 yang terdiri dari ribuan sapi dan ribuan kambing. “Nanti kalau akhir bulan sudah banyak laporan ya cukup besar,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps