KUDUS, Lingkar.co – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus telah membuat sejumlah aturan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Kudus, Dian Vitayani Winahyu mengatakan bahwa sekolah harus memiliki tiga tim untuk pelaksanaan PTM.
Hal ini Mengacu pada ketentuan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri. Diantaranya yaitu Tim Pembelajaran, Psikososial, dan Tata Ruang, Tim Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan dan Tim Pelatihan dan Humas.
“Tim Pembelajaran, Psikososial, dan Tata Ruang bertugas membagi kelompok belajar dan mengatur jadwal pelajaran, mengatur ruangan dengan memperhatikan jarak dan sirkulasi udara yang baik, mengatur jalur di koridor sekolah, mencegah perundungan bagi yang ter stigma covid, serta menyiapkan layanan bantuan kesehatan jiwa dan psikososial. Lalu Tim Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan nantinya bertugas memantau kesehatan guru dan siswa. Dilihat gejala umumnya seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, mual, diare, anosmia dan ageusia. Mengatur ketersediaan sarana prasarana kesehatan dan kebersihan sesuai daftar periksa, melakukan sterilisasi sekolah setiap hari, memantau penerapan protokol kesehatan serta mengatur pedagang dan warung makanan di sekitar sekolah. Kemudian Tim Pelatihan dan Humas bertugas melakukan sosialisasi ke orang tua mengenai pelaksanaan PTM, persiapan yang perlu dilakukan sebelum ke sekolah dan keterlibatan warga di sekitar sekolah. Selanjutnya menempelkan media edukasi mengenai pencegahan covid-19, protokol kesehatan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan serta menyiapkan prokes sebelum masa pembelajaran tatap muka dimulai,” jelas Dian.
Tiga tim tersebut dibentuk untuk menjadi satuan tugas penanganan covid-19 di sekolah. Tim ini dibentuk sendiri oleh pihak sekolah dan bisa melibatkan orang tua atau warga sekitar.
“Silakan jika sekolah ingin melibatkan komite sekolah atau warga sekitarnya tidak masalah,” katanya.
SMP N 2 Gebog merupakan salah satu sekolah yang telah menyiapkan tim untuk pembelajaran tatap muka. Kepala Sekolah SMP 2 Gebog, Mukhif Noor menyampaikan bahwa sekolah sudah memiliki petugas khusus untuk persiapan PTM. Selain itu, sekolah juga telah menyiapkan sejumlah strategi apabila PTM dilaksanakan.
“Kita sudah punya petugas untuk mengecek kesehatan, mengatur pembelajaran dan humas untuk persiapan PTM. Kita juga sudah siapkan strateginya. Nantinya kita akan gunakan aula untuk kegiatan pembelajaran. Bisa kelas tujuh secara paralel dulu masuk hari apa kemudian kita gabungkan di aula itu. Tetap dengan menjaga jarak dan secara bertahap. Tidak langsung semuanya kita kumpulkan. Sesuai dengan anjuran pemerintah,” ungkapnya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa sekolah juga telah memiliki fasilitasi kesehatan yang memadai. Supaya nantinya tetap bisa menjaga keamanan bagi guru, anak – anak dan orang tua.
“Kita ingin kegiatan pembelajaran tatap muka nanti aman bagi guru, anak – anak maupun orang tua. Kita sudah siapkan tempat cuci tangan di area sekolah, hand sanitizer, thermo gun dan disinfektan. Jadi nanti setiap hari sekolah akan disterilkan dengan disinfektan,” tuturnya.
Lebih lanjut, sekolah tetap menunggu arahan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Disdikpora serta ijin dari orang tua siswa. Jika nantinya PTM dilaksanakan, nantinya pihak sekolah akan mengutamakan disiplin protokol kesehatan secara ketat.
“Kondisi pandemi saat ini memang masih belum stabil. Kita tunggu arahan dari Pemkab dan Disdikpora. Nanti kita juga meminta ijin dari orang tua. Jika nanti sudah bisa melakkan pembelajaran tatap muka, kita juga akan utamakan disiplin protokol kesehatannya,” tegasnya. (mg4/pal/aji)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps