Site icon Lingkar.co

Semai Bibit Atlet Pencak Silat, Pagar Nusa Jateng Ajak Sinergi LP Maarif NU

Ketua PW Pagar Nusa Jateng Arief Rohman (baju hitam Pagar Nusa) bersama Ketua LP Maarif NU Jateng Fakhruddin Karmani (baju batik hijau berlogo Maarif) disela Kejuaraan Daerah Pagar Nusa IX di Ponpes Darul Ulum Batang. Foto: istimewa

Ketua PW Pagar Nusa Jateng Arief Rohman (baju hitam Pagar Nusa) bersama Ketua LP Maarif NU Jateng Fakhruddin Karmani (baju batik hijau berlogo Maarif) disela Kejuaraan Daerah Pagar Nusa IX di Ponpes Darul Ulum Batang. Foto: istimewa

Lingkar.co – Pimpinan Wilayah (PW) Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Jawa Tengah mengajak sinergi Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU) Jawa Tengah untuk pelestarian budaya pencak silat dan upaya menyemai bibit atlet silat dalam ajang lomba olahraga prestasi.

Ketua PW Pagar Nusa Jateng Arief Rohman mengatakan, belum semua sekolah atau madrasah di bawah naungan Maarif NU terisi pelajaran olahraga atau kegiatan ekstrakurikuler Pagar Nusa. Bahkan ada sebagian yang tidak kenal Pagar Nusa. Dan bahkan ada yang tidak kenal pencak silat. Tahunya asal ada guru olahraga, maka terserah si guru mau mengajar olahraga apapun.

“Kami mengajak sinergi LP Maarif NU. Kami berharap di setiap sekolah atau madrasah Maarif NU ada Pagar Nusa. Bisa sebagai pelajaran olahraga, bisa sebagai kegiatan ekstra kurikuler,” kata Arief dalam rapat silaturahim dengan PW LP Maarif NU Jateng usai seremonial pembukaan Kejuraan Pencak Silat Daerah (Kejurda) Pagar Nusa Jawa Tengah di Pondok Pesantren Darul Ulum Desa Tragung Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang, pada Jum’at (24/1/2025)

Dalam rapat yang diikuti oleh Wakil Sekretaris PWNU Jateng Wahidin Said tersebut, sepakat akan membuat nota kesepahaman (MoU) untuk memastikan kerjasama resmi kelembagaaan. Nantinya, setiap sekolah atau madrasah Maarif NU, dipastikan ada latihan silat Pagar Nusa. Dan nantinya diharapkan guru olahraga di sekolah atau madrasah Maarif NU adalah pelatih Pagar Nusa. Sehingga guru olahraga terstandar kemampuannya dan jelas ideologi NU-nya. Tidak lagi sekedar orang yang dipasrahi mengajar olahraga.

“Kami akan membuat MoU. Ini adalah tindak lanjut MoU Pengurus Pusat Pagar Nusa dan Pengurus Pusat LP Maarif yang telah ditantangani di Ponpes Azzuhri Semarang pada 2016 lalu,” ujar pria yang juga menjadi Bupati Blora untuk periode keduanya.

Menurut Arief, sinergi dengan LP Maarif NU merupakan upaya serius pelestarian dan pengembangan pencak silat, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan bidang olahraga. Sekaligus pembibitan atlet silat yang berprestasi di kancah nasional maupun internasional.

Ketua LP Maarif Jateng Fakhruddin Karmani pun menyambut baik ajakan sinergi dari Pagar Nusa tersebut.

“Kami LP Maarif NU Jateng menyambut baik ajakan sinergi PW Pagar Nusa Jateng untuk memastikan Pagar Nusa ada di setiap satuan pendidikan Maarif NU,” ujar Fakhruddin di lokasi Kejurda yang akan berlangsung hari Jum’at hingga Minggu, (24-26 Januari 2025).

Dalam MoU itu, kata dia, nantinya Pagar Nusa dan LP Maarif memastikan kegiatan pencak silat di setiap sekolah Maarif NU hanyalah Pagar Nusa. Bukan perguruan silat yang lain.

Pagar Nusa Ikut Porsema

Lebih jauh Fakhruddin Karmani menyatakan, pihaknya telah menyiapkan program kompetisi antarsiswa sekolah dan madrasah Maarif NU yaitu Pekan Olahraga dan Seni Maarif (PORSEMA) untuk mendukung lebih serius pengembangan pencak silat NU Pagar Nusa.

Dalam even yang diselenggarakan berjenjang di tingkat cabang, wilayah hingga pusat setiap dua tahun tersebut, LP Maarif akan menyiapkan secara khusus, pertandingan pencak silat agar menjadi ajang pertandingan atlet silat dengan wasit dan juri serta perangkat pertandingan sepenuhnya dari unsur Pagar Nusa. Pihak LP Maarif sebagai fasilitator even sahaja.

“LP Maarif setiap dua tahun menyelenggarakan PORSEMA. Kami siapkan nantinya cabang pencak silat dilombakan secara khusus dengan perangkat pertandingan sepernuhnya dari unsur Pagar Nusa,” tuturnya.

Dirinya mengakui, dalam Porsema yang telah berjalan selama ini memang kompetisi pencak silat hanya sekedar melibatkan Pagar Nusa dalam penyusunan petunjuk teknis lomba. Atau memasukkan orang Pagar Nusa dalam kepanitiaan. Namun tidak sepenuhnya diberi wewenang mengatur dan mengurus perangkat pertandingannya.

“Dalam Porsema selama ini memang atlet silat yang bertanding sebatas mewakili sekolah atau madrasahnya,” jelas dia.

Sehingga, kata dia, status atlet silat yang bertanding dalam Porsema sebatas mewakili sekolah. Dan tidak terdata sebagai atlet Pagar Nusa yang memilki hak pembinaan prestasi secara berjenjang sesuai usia atlet. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version