Semarang 10K 2025 Dorong Sport Tourism, Ribuan Pelari Gerakkan Ekonomi Kota

Ribuan pelari ikuti Semarang 10 K. (dok Pemkot Semarang)
Ribuan pelari ikuti Semarang 10 K. (dok Pemkot Semarang)

Lingkar.co – Ajang Semarang 10K 2025 kembali menegaskan peran olahraga sebagai penggerak ekonomi kota. Diikuti sekitar 3.000 pelari, event yang mengambil rute kawasan Kota Lama ini dinilai mampu menghadirkan dampak nyata bagi sektor pariwisata dan usaha lokal.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengapresiasi penyelenggaraan lomba lari tersebut yang berlangsung tertib dan aman. Ia menilai tingginya antusiasme peserta menjadi indikator kuat bahwa masyarakat membutuhkan lebih banyak ruang aktivitas publik yang sehat dan inklusif.

Menurut Agustina, besarnya minat terlihat dari banyaknya warga yang belum terakomodasi karena keterbatasan kuota peserta. Kondisi ini mendorong Pemerintah Kota Semarang untuk membuka peluang penambahan kapasitas pada penyelenggaraan berikutnya.

“Banyak yang menyampaikan tidak kebagian slot. Ini menandakan event seperti ini sangat diminati. Ke depan, kapasitasnya perlu dipikirkan untuk ditambah,” ujar Agustina usai mengikuti kegiatan, Minggu (14/12/2025).

Ia menambahkan, Semarang 10K tidak hanya menjadi agenda olahraga, tetapi juga bagian dari pengembangan sport tourism. Sekitar setengah dari total peserta tercatat berasal dari luar Kota Semarang.

Para pelari dari luar daerah tersebut, lanjut Agustina, umumnya datang sejak sehari sebelumnya. Mereka menginap, menikmati kuliner, berbelanja, serta merasakan atmosfer kawasan Kota Lama yang kini menjadi ikon wisata kota.

“Pergerakan ekonomi itu terasa langsung. Hotel, tempat makan, transportasi, hingga UMKM ikut merasakan dampaknya,” jelasnya.

Pemkot Semarang, kata Agustina, siap mendukung penyelenggaraan berbagai event olahraga serupa selama memberi nilai tambah bagi masyarakat, baik secara sosial maupun ekonomi.

“Event olahraga bukan sekadar lomba. Ini instrumen pembangunan kota. Kami terbuka jika ada pihak atau komunitas yang ingin menggelar kegiatan di Semarang,” tegasnya.

Sementara itu, General Manager Event Kompas, Budhi Sarwiadi, menyebut dari 3.000 peserta terdaftar, sebanyak 2.935 pelari turun langsung ke lintasan, ditambah 100 peserta Kids Run. Secara umum, pelaksanaan berlangsung lancar dan aman.

“Dari sisi medis, situasi terkendali. Ada dua peserta yang dirujuk ke rumah sakit untuk pemulihan, namun tidak ada kondisi serius,” ujarnya.

Budhi juga mengonfirmasi bahwa sekitar 50 persen peserta berasal dari luar kota dan sebagian besar menginap selama dua hari bersama keluarga. Hal ini semakin memperkuat kontribusi ekonomi event terhadap Kota Semarang.

Menanggapi rencana penambahan kuota peserta tahun depan, Budhi menyatakan pihaknya akan melakukan kajian mendalam agar kualitas lomba dan kenyamanan pelari tetap terjaga, terutama dengan mempertimbangkan daya dukung kawasan Kota Lama.

“Jumlah peserta bisa ditambah, tetapi harus tetap memperhatikan pengalaman berlari agar tetap nyaman dan berkualitas,” pungkasnya. ***