SEMARANG, Lingkar.co – Bupati Kabupaten Pemalang Mukti Agung Wibowo menyerahkan suvenir berupa Sarung Goyor kepada Mentri Bappenas Suharso Monoarfa dalam Halal Bi Halal di Semarang, Minggu (8/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut Agung berharap agar masyarakat dapat lebih mengenal produk dan budaya pemakaian sarung goyor.
“Saya menyerahkan suvenir sarung pada pak mentri agar produk ini dapat lebih dikenal. Pemalang punya budaya baru yaitu mengenakan sarung goyor dalam kegiatan adat dan acara resmi lainnya,” terang Bupati kepada Lingkar.co.
Baca Juga:
Menurut Bupati, sarung buatan asli Pemalang ini merupakan produk kearifan lokal yang belum banyak orang tau. Khususnya di Jawa Tengah maupun di Indonesia, meskipun produk tersebut telah lama menjadi komoditi ekspor ke timur tengah.
“Produk sarung ini sudah lama produksi oleh masyarakat Pemalang, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia. Namun, di Pemalang maupun masyarakat Indonesia masih sedikit sekali yang mengenakan sarung goyor. Padahal, sudah lama menjadi komoditi ekspor ke luar negri seperti timur tengah,” ungkapnya.
Agung juga menjelaskan, akibat pandemi selama dua tahun belakangan ini berimbas cukup signifikan pada para perajin.
Untuk itu, Bupati mencanangkan penggunaan sarung goyor sebagai pakaian wajib dalam kegiatan-kegiatan tertentu di Pemalang.
“Alhamdulillah, dari inisiatif kita untuk menjadikan sarung goyor sebagai budaya Pemalang dapat meningkatkan produktifitas perajin” terangnya.
Baca Juga:
Gubernur Jateng Tanyakan Sarung Goyor
Bupati Pemalang sempat mengenakan sarung goyor saat bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Namun, karena tak membawa sarung lebih, Agung tak dapat memberikannya kepada Ganjar.
“Pak Ganjar sempat menanyakan saat itu, ‘iki sarung opo iki’ (ini sarung apa, red). Lalu saya jelaskan jika pada tanggal 15 dan 16 kita mewajibkan pemakaian goyor sebagai budaya baru kami. Saat itu saya nggak bawa lebih, jadi nggak bisa ngasih pak Ganjar,” katanya.
Produk sarung khas Kabupaten Pemalang ini memiliki beberapa nama selain sarung goyor, yakni sarung toldem dan sarung ATBM.
Penulis: Muhammad Nurseha
Editor: Muhammad Nurseha