Lingkar.co – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Pati mencatat ada 1.324 unit rumah subsidi yang diajukan pengembang sejak Januari hingga Desember 2025. Program ini merupakan bagian dari target nasional pembangunan 3 juta rumah.
Kepala Bidang Perumahan Disperkim Pati, Ahmad Qosim, menyebut program rumah subsidi di Pati mendapat sejumlah kemudahan, mulai dari Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) tanpa retribusi hingga bebas biaya balik nama atau BPHTB.
“Saat ini di Pati yang ajukan rumah subsidi ada 1.324 rumah dari Januari sampai sekarang. Program ini didukung dengan bebas biaya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan bebas biaya balik nama atau BPHTB,” jelasnya.
Meski jumlah pengajuan tinggi, serapan rumah subsidi baru mencapai 700 unit. Padahal, masyarakat bisa mendapatkan rumah subsidi dengan uang muka (DP) hanya 1 persen dari harga jual Rp 166 juta.
“Sekarang terdapat juga perumahan yang memberikan kemudahan lagi, hanya DP Rp 500 ribu di Pati sudah tersedia. Sampai saat ini serapan rumah subsidi 700, jadi masih ada kuota banyak yang tersimpan di perbankan kita,” ujarnya.
Menurut Qosim, hampir semua bank pemerintah telah menyediakan kredit kepemilikan rumah dengan DP ringan dan bunga tetap.
“Hampir semua bank pemerintah ini semuanya meluncurkan kredit kepemilikan rumah dengan biaya DP 1 persen dan bunga hanya 5 persen per tahun. Ada kemudahan luar biasa diberikan pemerintah kepada masyarakat untuk menekan harga, supaya masyarakat tidak dibebani BPHTB yang nominalnya Rp 3 sampai 4 juta tiap rumah,” bebernya.
Ia menjelaskan program rumah subsidi ini dijalankan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KUR Bidang Perumahan.
“Program ini berkaitan dengan program nasional 3 juta rumah. Lalu ada segmen program seperti program rumah subsidi yang dicanangkan dengan KUR Bidang Perumahan yaitu FLPP itu dikasih bunga ringan 5 persen per tahun, nggak ada setengah persen, DP 1 persen dari harga jual rumah yang ditetapkan Rp 166 juta,” jelasnya.
Qosim pun berharap program rumah subsidi dapat membantu menekan backlog perumahan di Pati yang mencapai 34 ribu unit.
“Jadi kami memberikan akses kemudahan untuk memperoleh pengesahan set plan, bebas PBG, bebas BPHTB, diberikan pemerintah kepada masyarakat agar 34 ribu backlog segera tertangani. Kemudian KUR disediakan perumahan subsidi dari 1.300-an, kita baru 700,” pungkasnya. (*)








