Lingkar.co – Berdasarkan peraturan yang berlaku setiap desa wajib mengalokasikan paling sedikit 20 persen alokasi dana desa untuk kegiatan ketahanan pangan. Dana ini dapat disalurkan sebagai penyertaan modal bagi BUMDes untuk menjalankan program seperti pertanian, perikanan, atau peternakan yang disesuaikan dengan potensi desa.
Untuk itu agar BUMdes dapat berjalan optimal dan berkelanjutan, diperlukan sebuah strategi pengembangan yang matang, terencana, transparan, dan akuntabel. Hal ini disampaikan Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari dalam kegiatan sosialisasi strategi BUMdes dalam mengelola ketahanan pangan desa yang bekerjasama denganPT Agro Nusantara Tani Milenial (ANTaM), Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, PT ANTaM telah ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) sebagai koordinator di tingkat nasional untuk menyebarluaskan Gerakan Menanam Anti Rugi (Gemar) ke seluruh desa di Indonesia yang dapat membantu BUMDes untuk menjalankan usahanya agar tidak mengalami kerugian.
“PT ANTaM ini telah ditunjuk kementerian untuk melakukan pendampingan kepada BUMDes. Ini agar BUMDes pengelolaannya secara profesional. Apalagi kan dana desa ini 20 persen untuk ketahanan pangan yang bisa dikelola BUMDes,” terang Bupati Tika.
Ia berharap, melalui sosialisasi ini BUMDes yang juga termasuk lumbung pangan bisa mewujudkan ketahanan pangan dan dapat menigkatkan perekonomian di desa melalui usaha dan potensi yang ada di desa.
Kepala Dispermasdes Kendal, Yanuar Fatoni berharap, melalui program Gemar ini nantinya dapat mengoptimalkan 20 persen dana desa untuk penyertaan modal BUMDes dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan.
“Ini diharapkan nanti benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ada keuntungan untuk pendapatan asli desa, kesejahteraan masyarajat dan yang terpenting adalah tidak rugi. Dan tentunya agar tidak rugi ada strategi khusus yang dilakukan PT ANTaM dalam pendampingannya, mungkin ada asuransi dan lain sebagainya,” bebernya.
Direktur PT ANTaM, Andi Restu Wibowo menyampaikan, pihaknya menjadi mitra strategis Kemendes PDT untuk melakukan pendampingan terkait bagaimana pengelolaan dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan yang melibatkan BUMdes melalui program Gemar.
“Kami bersama kementerian desa telah meluncurkan program Gemar. Gerakan ini bukan sekedar menanam tetapi juga bagaimana kita dapat meregenerasi petani-petani di Indonesia. Kita inginkan selain ingin fokus di produksi tapi juga fokus ke petaninya,” ungkapnya. (*)
Penulis: Yoedhi W








