Site icon Lingkar.co

Silaturahmi ke Ponpes Al-Itqon Bugen, Kiai Ubaid Pesan Ini Kepada Agustina

Lingkar.co – Calon Wali Kota Semarang nomor urut 01 Agustina Wilujeng Pramestuti atau akrab disapa Mbak Agustin kembali melakukan silaturahmi ke pondok pesantren (Ponpes) Bugen Al-Itqoon Semarang, pada Jumat 1 November 2024 lalu.

Politisi PDI Perjuangan ini ditemui salah satu pengasuh Ponpes Al-Itqoon KH Sholahuddin Shodaqoh yang juga Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kota Semarang. Tampak ikut mendampingi Agustin di acara itu, Ketua Relawan Semarang Gemuyu Ady Setiawan atau Mas Wawan dan H. Endro Dwi Cahyono serta Suhariyanto.

Pada kesempatan itu, Agustina juga bersilaturahmi dengan pengasuh ponpes Al-Itqon lainnya yang juga Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidillah Shodaqoh.

Dalam silaturahmi tersebut, KH Ubaidillah meminta Agustina untuk memperbanyak ruang terbuka hijau yang ramah anak, bila nanti terpilih sebagai Wali Kota Semarang.

Sebab, dengan semakin banyaknya RTH yang ada, kata Kiai Ubaid, diharapkan bisa jadi arena olahraga ataupun bersantai warga Kota Semarang.

Agustina menyambut baik masukkan tersebut, karena selain bisa jadi arena rekreasi warga juga bisa berfungsi sebagai paru-paru wilayah tersebut, dengan banyaknya pohon yang ditanam menghasilkan oksigen.

Cawalkot Semarang nomor 01 Agustina Wilujeng Pramestuti saat silaturahmi dengan KH Ubaidillah Shodaqoh. Foto: dokumentasi
Cawalkot Semarang nomor 01 Agustina Wilujeng Pramestuti saat silaturahmi dengan KH Ubaidillah Shodaqoh. Foto: dokumentasi

Dalam debat publik yang diselenggarakan KPU Kota Semarang (1/11/2024), masukan KH Ubaidilah tersebut menjadi salah satu program prioritas pasangan nomor urut 01.

Pada akhir pertemuan, Agustina didoakan oleh keduanya agar apa yang menjadi keinginan mantan Wakil Ketua Komisi X DPR RI untuk memimpin Kota Semarang bisa terwujud.

Ini merupakan kali kedua Agustin berkunjung ke Ponpes Al-Itqon, sebelumnya terjadi pada Kamis (10/10/2024), Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah itu bersilaturahmi dengan pengasuh utama Ponpes Al Itqoon, KH Ahmad Haris Shodaqoh yang juga Wakil Ketua Majlis Syariah PPP.

Saat itu, Kiai Haris memberikan masukan terkait sekolah Full Day yang menyita waktu sehingga anak-anak tak ada waktu untuk kegiatan keagamaan yang pada umumnya berlangsung pada sore hari.

“Kalau saya amati, soal pendidikan, madrasah diniyah mulai mati. Karena apa?. Karena adanya full day, anak-anak larut sore di sekolah,” ucapnya saat itu.

Full day, lanjut Kiai Haris, membuat anak anak hanya fokus pada pendidikan umum dan kurang soal pendidikan keagaaman. Sehingga menurutnya, perlu kebijakan baru agar pendidikan di sekolah dan kegiatan agama bisa seimbang. (*)

Penulis: Bojes
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat

Exit mobile version