Sinergi UIN Raden Mas Said dengan GP Ansor Jateng Bangun Ketahanan Wisata Bahari Karimunjawa

Pembukaan Coastal Literasi Camp GP Ansor Jawa Tengah di Karimunjawa Kabupaten Jepara. Foto: dokumentasi/istimewa
Pembukaan kegiatan Coastal Literasi Camp GP Ansor Jawa Tengah di Karimunjawa Kabupaten Jepara. Foto: dokumentasi/istimewa

Lingkar.co – Tim Pengabdian Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said (RMS) Surakarta bersinergi dengan Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat dan penanaman mangrove di Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Senin (20/10/2025).

Kegiatan bertajuk Coastal Literasi Camp dengan tema “Penguatan Literasi Budaya dan Kearifan Lokal Bagi Pemuda Pesisir Karimunjawa” ini akan berlangsung hingga Rabu (22/10/2025).

Acara tersebut melibatkan PC GP Ansor Jepara, perangkat desa, pemuda, serta masyarakat Desa Kemujan. Selain penanaman mangrove, kegiatan juga diisi dengan pelatihan fotografi, videografi, dan literasi digital bagi pemuda pesisir.

Kepala Tim Pengabdian UIN Raden Mas Said, Ainun Yudhistira, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen kampus dalam memberikan manfaat ilmiah dan praktis kepada masyarakat.

“Kami mengajak PW GP Ansor Jawa Tengah untuk bersama-sama memberdayakan masyarakat Desa Kemujan yang mayoritas Nahdliyin dan pemudanya aktif di Ansor. Berkat dukungan mereka, koordinasi dan pelaksanaan program berjalan lancar,” ujar Ainun.

Ia menambahkan, kegiatan pengabdian ini telah dirancang dalam jangka panjang agar manfaatnya lebih terasa bagi warga pesisir.

Ansor Dorong Pengembangan Wisata dan Fasilitas Publik Karimunjawa

Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, H. Shidqon Prabowo, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.

“Kami berterima kasih kepada Tim Pengabdian UIN Raden Mas Said dan perangkat Desa Kemujan yang telah melibatkan Ansor dalam kegiatan ini. Ke depan, kami berharap terjalin kerja sama yang lebih luas dalam berbagai program,” katanya.

Shidqon juga memberikan masukan kepada pihak kecamatan dan pengelola wisata Karimunjawa agar memperhatikan kebersihan dan representasi fasilitas publik, seperti pelabuhan yang dinilai kurang terawat.

“Selain wisata alam, Karimunjawa juga memiliki potensi wisata religi dengan adanya makam waliyullah Mbah Nyamplungan dan Mbah Legok Kluwak. Kedua lokasi ini perlu dikembangkan agar para peziarah lebih nyaman dan potensi wisatanya dikenal luas,” tambahnya.

Sementara itu, Mas’udi Dwi Jayanto, Petinggi Desa Kemujan, memberikan apresiasi kepada UIN dan GP Ansor atas kontribusinya terhadap masyarakat pesisir.

Pelatihan Fotografi dan Videografi Wisata Alam
Usai kegiatan penanaman mangrove, acara dilanjutkan dengan pelatihan fotografi dan videografi wisata alam yang dipandu oleh jurnalis wisata M Husni Mushonifin, yang dikenal sering mengulas keindahan Pulau Karimunjawa.

Dalam sesi pelatihan, Aji Ervanto, fotografer dan videografer profesional asal Purbalingga yang bekerja sebagai freelancer di perusahaan Jepang dan kuliah di University of The People California, menjelaskan beberapa teknik dasar pengambilan gambar.

Beberapa teknik yang diperkenalkan antara lain:

Establishing Shot – menampilkan suasana luas atau pemandangan untuk memperkenalkan lokasi (contoh: panorama pantai Karimunjawa dari ketinggian).

Tracking Shot – pengambilan gambar yang mengikuti pergerakan objek (contoh: merekam nelayan berjalan menuju perahu).

Detail Shot – fokus pada objek kecil atau detail penting (contoh: tangan menanam bibit mangrove).

Pan Shot – kamera digerakkan secara horizontal untuk menampilkan area sekitar (contoh: menggeser pandangan dari dermaga ke laut).

Tilt Shot – kamera digerakkan vertikal dari bawah ke atas atau sebaliknya (contoh: dari pasir pantai ke langit biru).

POV (Point of View) Shot – menampilkan sudut pandang seolah dari mata subjek (contoh: pemandangan laut dari perspektif orang yang berdiri di perahu).

“Memfoto dan merekam video bukan sekadar menekan tombol kamera. Ada cerita dan jiwa yang harus dihidupkan di dalamnya,” ujar Aji.

Pemanfaatan AI untuk Seni dan Pemasaran Digital

Narasumber berikutnya, Wijayanto, seorang konten kreator, desainer grafis, dan pelaku digital marketing, menyampaikan bahwa karya seni kini tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga bisa mendukung perekonomian masyarakat.

“Seni grafis dengan bantuan AI bisa digunakan untuk mempromosikan produk UMKM, destinasi wisata, hingga personal branding tokoh. Misalnya, membuat poster wisata Pantai Batu Topeng dengan gaya ilustrasi AI,” jelasnya.

Wijayanto juga mengajarkan peserta cara menggunakan teknologi AI untuk mendukung proses kreatif, seperti membuat prompt (perintah teks) secara detail, serta melakukan koreksi berulang agar hasilnya maksimal.

Menurutnya, alat yang digunakan bisa disesuaikan dengan kemampuan peserta, mulai dari kamera profesional hingga ponsel. Untuk pengeditan, peserta diajarkan memakai Canva dan Gemini untuk foto, CapCut untuk video, serta Suno AI untuk menambahkan musik latar.

Kegiatan Coastal Literasi Camp ini menjadi wadah kolaboratif antara dunia kampus, organisasi kepemudaan, dan masyarakat pesisir. Selain menanam mangrove, kegiatan ini juga menanamkan semangat literasi, kreativitas, dan kepedulian lingkungan bagi generasi muda Karimunjawa. (*)

Penulis: Husni Muso