Lingkar.co – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Semarang angkat bicara terkait kondisi Sirkuit Mijen yang tidak terawat dan terkesan kotor.
Kepala Dispora Kota Semarang, Fravarta Sadman menyampaikan, tumpukan ban serta sampah yang berserakan merupakan bekas dari event sebelumnya.
Pihaknya mengaku, jika dirinya telah mengkonfirmasi pada pengelola untuk bisa dilakukan penataan dan pembersihan. Pasalnya, masyarakat sekitar memanfaatkan Sirkuit Mijen menjadi arena olah raga jika tidak digunakan untuk event.
“Sudah saya konfirmasi, itu bekas event. Kalau mosak-masik, itu karena disingkirkan warga yang hendak berolahraga disana,” katanya, Kamis (19/6/2025).
Lanjutnya, Fravarta menyampaikan, keterbatasan sumber daya manusia menjadi keterbatasan dinas untuk melakukan pembersihan di area Sirkuit Mijen.
Ia mengaku, pihaknya akan berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membackup personil melakukan pembersihan.
“Petugas kita terbatas, mungkin satu bagian sudah dibersihkan rumputnya, bagian lain tumbuh lagi. Kalau ada event, tentu total pembersihannya, kita juga akan minta DLH membantu agar warga yang berolahraga disana tetap nyaman,” ujarnya.
Untuk anggaran perawatan atau maintenance, Fravarta menerangkan jika Dinas sudah menganggarkan. Namun jumlahnya global untuk beberapa venue yang dimiliki oleh Dispora. Namun Fravarta enggan merinci jumlah anggaran yang ada.
“Anggarannya ada tapi global, nggak secara khusus, misal untuk perbaikan di Manunggal Jati, Tri Lomba Juang, Citarum, dan Sirkuit, ” jelasnya.
Anggaran itu salah satunya untuk perbaikan sarana dan prasarana di Sirkuit Mijen, pasalnya lintasan balap yang ada, tidak hanya digunakan di event balap saja, namun ada event lain seperti balap sepeda dan sepatu roda.
“Lintasan kita jaga agar tidak rusak, kan ada event lain seperti balap sepeda dan sepatu roda,” katanya.
Dalam waktu dekat, bakal ada event balap di Sirkuit Mijen. Fravarta mengaku akan meminta event organizer (EO) atau penyelenggara untuk ikut melakukan penataan jika event sudah selesai.
“Posisi lintasan kan menyesuaikan, misal untuk sprint race atau road race, ban dan karung ini kan tidak di satu titik, nah kita nanti minta kembali dipinggirkan setelah event biar kesannya tidak kayak kemarin,” pungkas dia. ***