Oleh karena itu, kata Adib, seluruh jajaran elit PDIP di Jateng dan Kota Semarang berjuang all out mempertaruhkan segala yang mereka punya untuk menuntaskan perintah ketua umum DPP PDIP.
“Demi gengsi agar tidak kalah dari Jokowi, PDIP harus menang di Pilgub dan Pilwalkot. Jika Pilgub gagal, setidaknya Pilwalkot tidak boleh gagal, kira-kira begitu,” urainya.
“Maka segala kekuatan dikerahkan termasuk iuran patungan logistic untuk memenangkan Jaguar di Kota Semarang, sehingga logistik operasional hari H lebih besar dari paslon lain,” bebernya.
Pada sisi lain, Adib melihat paslon Yoyok Sukawi dengan Joko Santoso (Yoyok-Joss) yang diusung oleh koalisi besar justru gagal membangun kepentingan bersama. Karena itu, kata Adib, kerja-kerja pemenangan dari tim koalisi kurang berjalan maksimal dan bahkan cenderung menggantungkan logistik hanya pada diri Paslon yang diusung.
“Karena gagal membangun kepentingan bersama dan hanya menggantungkan logistik pada diri paslon, maka paslon Yoyok-Joos mengalamai kekurangan logistik untuk operasional hari H,” ungkapnya.
“Didukung partai yang banyak tidak menjadi jaminan akan memenangkan kompetisi manakala tidak diimbangi dengan kerja-kerja riel atau kesolidan dan all out dari semua elemen partai pengusung,” tandasnya.

Di lain sisi, Adib juga menyoroti dampak dari performa debat publik yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang. Menurutnya, paslon Agustina-iswar terlihat lebih matang dan berpengalaman dalam menjawab pertanyaan panelis maupun dari paslon lawan.
Selanjutnya soal rekam jejak dan pencitraan yang dibangun. Ia melihat tim pemenangan Agustina-Iswar lebih berhasil merebut hati pemilih.
“Tetapi apapun itu hasilnya baik Agustina-Iswar maupun Yoyok-Joss sudah memberikan warna bagi demokrasi lokal di kota Semarang,” tutupnya.
Senada, pengamat politik dari C-Polsis, nur Syamsudin yang mengamati performa pada dua kali debat terbuka. Menurutnya, pemilih kota Semarang dalam kategori pemilih rasional. “Pasangan Agustina-Iswar tampil lebih meyakinkan masyarakat dan menunjukkan kompetensinya sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Semarang, serta mempunyai rencana program atau solusi atas berbagai macam persoalan pemerintahan dan kemasyarakatan,” ujarnya.