Site icon Lingkar.co

Sudewo Marah-Marah di RSUD Soewondo, Ini Alasannya

Bupati Pati Sudewo saat sidak ke RSUD RAA Soewondo, Rabu (14/5/2025). Foto: Miftah/Lingkar.co

Lingkar.co – Bupati Pati Sudewo melakukan inspeksi mendakak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo pada Rabu (14/5/2025).

Dalam kesempatan itu, Sudewo tiba-tiba marah-marah di depan puluhan pegawai rumah sakit. Alasannya tak lain karena fasilitas rumah sakit yang sudah rusak bertahun-tahun, tidak ada perbaikan sama sekali.

“Alat mata rusak dibiarkan, radiologi, sebanyak 10, ruang operasi 7 off, dan 3 aktif namun trouble. Selain itu tidak ada ruang khusus TBC,” ujar Sudewo.

Di sisi lain, katanya, pelayanan administrasi di rumah sakit sangat buruk. Menurutnya, banyak mafia di dalam yang mencari keuntungan pribadi, seperti banyak pegawai honorer dengan mudah dimasukan.

“Orang honorer dimasukan tetapi fasilitas rumah sakit tidak diperhatikan Sadis Kejam. Padahal itu alat sudah tidak layak digunakan akhirnya berdampak diagnosa. Ini kejam karena ini berkaitan dengan nyama masyarakat,” ujar Sudewo.

Ia mengaku makin marah setelah mendapatkan informasi bahwa alat rontgen yang sudah rusak masih dipakai berulang-ulang untuk pasien.

“Alat rontgen yang sudah rusak dipakai lagi ini penipuan itu sangat keji kepada pasien,” ujarnya.

Melihat kondisi itu, dirinya berkomitmen untuk menata ulang dan mereformasi SDM-nya agar pelayanan di RSUD lebih maksimal. Salah satu yang sudah dilakukan adalah dengan merasionalisasi jumlah pegawai RSUD.

Di sisi lain, pihaknya juga mendorong Direktur RSUD Soewondo selalu mengawasi kinerja pegawainya.

“Ini bertujuan agar rumah sakit yang menjadi kebanggaan warga Pati ini ke depan lebih baik lagi,” katanya

“Saya berharap RSUD ini menjadi rumah sakit yang baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Pati Sudewo juga mengaku prihatin dengan fasilitas dan sarana prasarana yang ada di RSUD RAA Soewondo Pati. Menurutnya, fasilitas sarana prasarana di rumah sakit milik daerah tersebut tidak layak.

“Rumah sakit ini kondisinya sangat memprihatinkan. Sarana prasarana tidak layak, konektivitas antar bangsal semrawut, sirkulasi udara pengap, bahkan lantai keramiknya saja sudah tak seragam, berbagai macam bentuk dan warna sehingga perlu penataan secara total,” tutur Sudewo, belum lama ini.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan penataan ulang RSUD Soewondo secara menyeluruh dan profesional. Dalam hal ini, pihaknya akan menghadirkan arsitek dari Jakarta, yakni dari PT Penta—salah satu arsitektur ternama di Indonesia.

“Penataan harus ditangani oleh tenaga profesional, tidak bisa sembarangan. Insya Allah, tim arsitek ini akan membuat rumah sakit menjadi lebih baik dan tidak membuang uang dengan sia-sia,” imbuhnya. (*)

Penulis: Miftah

Exit mobile version